Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Suhardiman Yakini Jokowi Sosok Satrio Piningit yang Diramalkan Joyoboyo

"Saya mendoakan supaya (Jokowi-JK) sukses bisa membawa Indonesia," kata salah satu pendiri Golkar Suhardiman

Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Abraham Utama
Pendiri Golkar, Suhardiman (tengah) memberikan pernyataan kepada sejumlah wartawan terkait persoalan internal partai berlambang pohon beringin ini di kediamannya di Jalan Kramat Batu, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014). (Tribunnews/Abraham Utama) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Golkar Suhardiman mengaku mendukung pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Ia menganggap pasangan Jokowi-JK tepat memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Ia berbeda sikap dari Partai Golkar yang mendukung Prabowo - Hatta.

Menurut Suhardiman, Jokowi adalah sosok Satrio Piningit yang diramalkan Joyoboyo dalam karyanya, akan membawa kemajuan bagi Nusantara. Hal tersebut diungkapkan Suhardiman disela menerima kunjungan Jusuf Kalla di kediamannya, Cilandak, Jakarta, Senin (26/5/2014).

"Satrio Piningit itu adalah seseorang yang memulai dari bawah. Saya sudah mencari tahu itu dan Jokowi adalah orang yang memulai dari bawah," ujar  Suhardiman.

Dalam ramalannya, Joyoboyo mengatakan Indonesia akan dipimpin seorang yang sering keluar masuk penjara, sosok itu adalah presiden pertama RI, Bung Karno. Setelahnya Indonesia akan dipimpin seorang berwibawa, dan sosok itu adalah Suharto.

"Saya mendoakan supaya (Jokowi-JK) sukses bisa membawa Indonesia," kata Suhardiman yang sempat dijuluki "Dukun Politik" itu.

Ia mengklaim, dukungannya kepada Jokowi-JK akan diikuti kader-kader Partai Golkar lainnya yang loyal kepadanya. Kendati secara organisasi Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

JK sendiri dalam berbagai kesempatan menegaskan kader Partai Golkar akan mendukung sesama kader partai yang maju dalam pemilihan presiden. "Golkar ya Golkar. Kader Partai Golkar memilih kader Partai Golkar, bekas Ketua Umumnya, bukan memilih Ketua Umum partai lain," ucap Kalla yang pernah menjadi Ketum Golkar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved