Pemilu 2014
Rapat Pleno Rekapitulasi KPUD DKI Molor Gara-gara Saksi
Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara KPUD DKI molor dikarenakan saksi-saksi dari beberapa parpol telat datang ke acara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara KPUD DKI molor dikarenakan saksi-saksi dari beberapa parpol telat datang ke acara yang sedianya dimulai pukul 09.00 WIB.
Ketua KPUD DKI, Sumarno, mengatakan ada beberapa saksi partai yang terlambat datang seperti dari PKS, Hanura, dan Demokrat. Sumarno pun meminta pendapat Bawaslu DKI apakah rapat dilanjutkan atau diskors kembali.
"Saya minta pendapat dari Bawaslu dan saksi partai yang hadir. Apa pleno ini diskors lagi atau dilanjutkan," ujar Sumarno di Hotel Borobudur, Kamis (24/4/2014).
Sumarno menuturkan banyak juga saksi dari calon DPD yang belum hadir. Sumarno pun tampak berdiskusi dengan komisioner KPU lainnya dan disepakati untuk meminta masukan dari Bawaslu DKI.
Sedangkan Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti berpendapat skorsing bisa dicabut dan rekapitulasi bisa dilanjutkan dengan mendengar pendapat dari saksi partai.
Mimah menjelaskan skorsing bisa dicabut dan rekapitulasi bisa dimulai dengan beberapa alasan.
"Pertama jumlah saksi partai politik sudah lebih dari dua per tiga. Keterlambatan saksi partai tidak menghalangi pleno," ucapnya.
Kedua adalah masalah waktu. Mengingat jumlah suara yang masih banyak dan waktu yang semakin sempit dikhawatirkan skorsing terlalu lama justru akan menghambat.
"Saya rasa sudah bisa kita bisa mulai," tandasnya.