Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2014

Penyakit Pemilu Berlangsung Turun Temurun

Penyakit yang muncul pada pemilu 2009 kini muncul lagi pada Pemilu 2014.

Editor: Rendy Sadikin
Warta Kota/Nur Ichsan
KPU Kota Tangerang, menggelar rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu legislatif, Minggu (20/4/2014). Dalam penghitungan suara ini diwarnai aksi protes salah satu kubu yakni Partai PDI-P karena selisih suaranya tidak sesuai dengan hasil temuan tim relawan dan hasil pleno per kecamatan dan kelurahan. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut adanya penyakit pemilu yang turun temurun. Penyakit yang muncul pada pemilu 2009 kini muncul lagi pada Pemilu 2014.

"Anehnya, bukannya menurun tapi makin berani," kata Direktur LIMA (Lingkar Madani Untuk Indonesia) Ray Rangkuti dalam Diskusi Pilar Negara di Gedung MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).

Ray mengatakan penyakit pertama adalah netralitas penyelenggara pemilu. Di sejumlah tempat terlihat penyelenggara tidak netral dan berpihak. Kemudia pengelolaan teknis pemilu yang karut marut.

"Jujur sampai sekarang DPT (Daftar Pemilih Tetap) kita tidak tahu. Tercatat 185 juta DPT, padahal putusan MK semua warga negara berhak memiliki hak suara," kata Ray.

Penyakit pemilu lainnya ialah rekapitulasi suara yang amburadul. Dimana banyak calon legislatif berharap lolos sebagai wakil rakyat saat rekapitulasi suara yang dilakukan penyelenggara pemilu.

"Terakhir ya netralitas media yang dipertanyakan," katanya.(Ferdinand Waskita)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved