Pemilu 2014
RSJ: Selesaikan Urusan Dunia Dulu, Baru Nyaleg
Dari sisi kejiwaan, orang terbaik yang menjadi caleg harus orang yang sudah selesai urusan dunianya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Caleg stres alias mengalami depresi mulai bermunculan usai Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April silam. Mereka gagal melenggang ke Senayan. Sebagian besar, mereka stres karena sudah berkorban banyak uang pribadi. Bahkan ada yang sampai menjual barang milik pribadinya, seperti mobil dan rumah.
Terkait hal ini, Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat, Mohammad Reza Syahhasan, angkat bicara. Menurut Reza, dari sisi kejiwaan, orang terbaik yang menjadi caleg harus orang yang sudah selesai urusan dunianya.
Artinya, kata Reza, orang itu tak memiliki tanggungan lagi di dunia. Sehingga bebanya tidak berat lagi. "Dalam arti, misalnya anaknya sudah ia sekolahkan sampai selesai. Bisnisnya juga sudah berhasil," kata Reza.
Tapi, ujar Reza, yang kini terjadi justru anak ingusan baru lulus kuliah atau orang yang baru merintis sedikit bisnis saja justru memilih jadi caleg. Itulah yang membuat kemudian banyak caleg stres. "Urusan dunia mereka belum selesai, lalu mengorbankan berbagai hal untuk nyaaleg. Begitu gagal terganggulah jiwanya," kata Reza.
Jadi caleg memang jadi impian banyak orang. Sebab ada kehormatan dan gengsi di sana. Tapi, tak semua orang bisa jadi caleg. Sebab caleg ini mengurusi orang banyak.
"Yang mengurusi orang banyak ini memang harus orang yang sudah tak punya persoalan lagi, apalagi ambisi pribadi," kata Reza. Sehingga kalau gagal dia tak stres, sebab tak ada ambisi pribadi di balik pencalegannya.(Warta Kota Cetak)