Selasa, 30 September 2025

Pemilu 2014

Partai Demokrat Tak Mau Gegabah Tentukan Koalisi

Demokrat tidak mau tergesa-gesa apalagi gegabah dalam mengambil keputusan berkoalisi atau tidak

Editor: Sanusi
Srihandriatmo Malau/Tribunnews.com
Pramono Edhie Wibowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat tidak mau tergesa-gesa apalagi gegabah dalam mengambil keputusan berkoalisi atau tidak. Begitu juga dengan sikap berkoalisi dengan partai politik apa dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Menurut Anggota Dewan Pembina dan Peserta Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, hingga kini partainya masih melihat peta politik, sehingga Demokrat belum memutuskan koalisi dengan parpol apapun.

"Hingga hari ini, kami belum membicarakan untuk koalisi. Dan apakah berkoalisi atau tidak juga belum," ungkap Pramono, di Posko Pemenangan, Jalan Diponegoro 43, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Pramono juga mengatakan, keputusan berkoalisi atau tidak tengah digodok Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Pramono, bicara koalisi berarti partai dengan partai. Bicara koalisi bukan sekedar berbicara mencari jabatan.

"Koalisi itu harus utuh. Kalau berkoalisi di pemerintahan, ya sempurnalah mendukung pemerintah. Jangan berkoalisi tetapi kelakuannya oposisi. Kita sering mengatakan itu, jadi Demokrat ambil kesimpulan berkoalisi jangan juga berperilaku pada partai yang pernah melakukan seperti itu," ujarnya.

Jadi yang bisa memutuskan berkoalisi dengan siapa akan disampaikan Demokrat melalui SBY sebagai ketua umum. "Untuk berkoalisi saja, keputusannya Ketua Umum," jelasnya.

Apalagi menurut dia, perlu ada pertimbangan mengenai hal ini. Pasalnya mesti ada hitung-hitungan yang tepat dan realistis. Hal senada pun diamini juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul. Apalagi menurut Ruhut, SBY adalah jagonya strategi membentuk dan memilih koalisi politik.

"Berbicara koalisi, king maker itu pak SBY. Profesor Doktor koalisi itu pak SBY," ungkap Ruhut saat mendampingi Pramono Edhie.

Apalagi, tegas Ruhut, SBY telah membentuk dan memimpin koalisi selama 10 tahun ini. Dan dengan segala tantangan dan persoalannya, SBY mampu mengelola koalisi tersebut selama 10 tahun.

Karena itu, Demokrat tidak ragu dengan keputusan yang akan diambil dalam Pilpres mendatag. Ditegaskan, Demokrat menyerahkan penuh peta koalisi, berkoalisi atau menjadi oposisi kedepannya kepada putusan SBY.

"Jadi ojo kesusu, sabar kita menunggu," ujar Ruhut.

Hasil hitung cepat lembaga survei menempatkan Partai Demokrat terlempar dari tiga besar pemenang pemilu 2014 dengan perolehan suara di kisaran 9-10 persen. Padahal, Partai Demokrat berada di peringkat pertama pada Pemilu 2009.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved