Pemilu 2014
Hanura Jeblok, Fuad Bawazier Salahkan Hary Tanoe
Fuad melihat Hary Tanoe tidak memiliki kemampuan menjadi Ketua Bappilu karena minim pengalaman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura berada di posisi ketiga terbawah dengan perolehan suara 5,1 persen berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas.
Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier mengatakan, perolehan suara itu meleset jauh dari target awal partainya, 10 persen. Dia mengkritik kinerja Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hary Tanoesoedibjo.
"Kami memang mensysukuri lolos (parliamentary) threshold. Tapi pada pemilu lalu menjadi juru kunci, sekarang juga jadi juru kunci. Saya rasa kehadiran Hary Tanoe yang awalnya penuh harapan, ternyata begitu-begitu saja," ujar Fuad saat dihubungi, Kamis (10/4/2014).
Fuad melihat Hary Tanoe tidak memiliki kemampuan menjadi Ketua Bappilu karena minim pengalaman. Sebagai contoh, Fuad menyebutkan dana saksi yang ternyata tidak disediakan partai. Menurutnya, hal itu mengakibatkan para calon anggota legislatif (caleg) tidak siap menghadirkan saksi di tempat pemungutan suara.
"Jadi dalam urusan pelaksanaan teknis mengalami kekacauan. Saya bisa katakan, kehadiran Hary Tanoe tak memberikan dampak atau manfaat yang ada. Kehadiran HT di Hanura sebenarnya juga tak diterima," kata Fuad.
Mantan Menteri Keuangan itu mengkritik cara Hanura yang terlalu gencar melakukan serangan udara melalui iklan di televisi, yang ternyata tidak efektif. "Ke depan, kami akan lakukan evaluasi besar-besaran karena banyak kecewaan," katany.
Fuad mengatakan, partainya masih belum menentukan posisi koalisi. Saat ini, Hanura masih melihat peluang yang disediakan oleh partai-partai besar lainnya.
Di dalam hasil hitung cepat Litbang Kompas, Partai Hanura berada di posisi ke-10 dengan suara 5,1 persen. Hanura hanya berada di atas Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Hanura bahkan kalah oleh partai baru, Partai Nasdem, yang mendapatkan suara 6,7 persen.