Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2014

Anies Baswedan: Presiden Mesti Berani Habisi Benalu Dalam Birokrasi

Presiden tidak boleh mempertahankan benalu atau orang yang tidak mumpuni di birokrasi.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rendy Sadikin
Tribunnews/Herudin
Peserta debat terbuka antara capres dari Konvensi Rakyat dan Konvensi Demokrat, yaitu Rizal Ramli, Yusril Ihza Mahendra, Isran Noor, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, dan Ali Masykur Musa (kanan ke kiri) mengikuti debat terbuka di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014). Debat ini terselenggara atas Serial Seminar Dewan Guru Besar UI dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia harus memiliki presiden yang berani memotong birokrasi. Presiden tidak boleh mempertahankan benalu atau orang yang tidak mumpuni di birokrasi.

"Kalau nggak berani jangan jadi presiden. Jangan pertahankan benalu. Keluar. Jika menurut anda (birokrat, red) tidak kompeten, mundur dari awal," ujar peserta calon presiden dari Partai Demokrat, Anis Baswedan, saat uji publik Capres 2014: mencari pemimpin muda berkualitas, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Menurut Anies, birokrat yang tidak mumpuni dan memilih mengundurkan diri akan dibantu negara dengan kompensasinya. Jika menolak mundur, birokrat tersebut bisa mengikuti assesment. Jika ternyata lulus, tetap di dalam, namun jika gagal, harus keluar tanpa ada kompensasi dari negara.

Anies pun mencontohkan bagaimana buruknya rekrutmen guru. Sebagian besar dari mereka kualitasnya hanya pas-pasan sehingga tidak mampu mendidik dengan baik. "Benalu atau bagian kontributif. Kalau tidak dilakukan, berat kita menggerakkan birokrasi yang besar ini," kata Anies.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved