Pemilu 2014
Ketua Partai Nasional Aceh Mengaku Jadi Target Pembunuhan
Pendiri PNA, Irwandi Yusuf meminta polisi menghentikan tindak kejahatan yang dikomandoi pihak-pihak tertentu untuk menyerang PNA.

TRIBUNNEWS.COM, SUKAMAKMUE - Partai Nasional Aceh (PNA), Minggu (23/3/2014) kemarin menggelar kampanye akbar terbuka di berbagai wilayah Aceh. Pendiri PNA, Irwandi Yusuf yang berkampanye di Lapangan Sepakbola PT Socfindo, Nagan Raya meminta polisi menghentikan tindak kejahatan yang dikomandoi pihak-pihak tertentu untuk menyerang PNA.
"Saya sendiri masuk target dibunuh," ungkap mantan gubernur Aceh tersebut.
Pernyataan mengejutkan itu diungkapkan Irwandi Yusuf kepada wartawan usai kampanye akbar PNA di Lapangan Sepakbola PT Socfindo, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Minggu (23/3/2014) sore.
Terkait dengan itu, Irwandi Yusuf meminta Kapolda Aceh menghentikan perintah komando dari kelompok tertentu yang kini terus mengerahkan serangan ke setiap kader dan simpatisan PNA yang jadi target untuk dibunuh atau dihabisi oleh anggota kelompok tersebut.
"Polda Aceh harus segera mematahkan dan menghentikan perintah komando tersebut. Selain kader, saya juga masuk dalam daftar untuk dibunuh oleh mereka," tandas Irwandi.
Irwandi mengatakan, terhadap ancaman bunuh yang diterimanya, sudah ia laporkan kepada polisi. Dia berharap polisi bisa melakukan pelacakan dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT). Sebab, perintah (komando) yang dilakukan tersebut tak lagi dengan cara-cara konvensional, misalnya surat, akan tetapi melalui media teknologi komunikasi.
"Saya yakin Polda Aceh mampu melacaknya karena polisi memiliki peralatan canggih untuk tugas-tugas seperti itu," katanya.
Ditanyai wartawan siapa kelompok yang kerap menerima perintah komando tersebut, Irwandi tak mau menjawab.
"Kalian sudah tahu kok siapa orangnya, masa tanya ke saya lagi," katanya menyudahi wawancara.
Menurut Irwandi, selain dirinya, sejumlah nama petinggi partai yang merupakan mantan kombatan GAM yang kini bergabung ke PNA juga telah dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari untuk dihabisi.
"Sudah banyak simpatisan, pengurus, kader serta caleg PNA yang meninggal akibat pembunuhan yang dilakukan dengan berbagai macam cara," kata mantan gubernur Aceh tersebut.
Dikatakannya, serangan terhadap dirinya maupun pendukungnya bukan terjadi saat sekarang saja akan tetapi merupakan rentetan persoalan pilkada tahun 2012.
"Terkesan ada pembiaran oleh petinggi di institusi negara sehingga kasus-kasus kekerasan bahkan pembunuhan terus terjadi," kata Irwandi.