Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2014

Kata Politikus PDI Perjuangan dan Golkar Soal Survei SMRC

Yang mengejutkan dari survei, SMRC menempatkan Partai Demokrat di posisi tiga dengan raupan 10,4 persen. Apa kata PDIP dan Golkar?

Penulis: Bahri Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, menilai naik-turunnya elektabilitas partai-partai politik di Indonesia saat ini sesuatu yang wajar. Ucapan Aziz merujuk pada hasil terbaru survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dari survei SMRC tersebut, disebutkan kekuatan Parpol merata. Tak ada partai yang dominan menguasai suara. Disebutkan, PDI Perjuangan berada di posisi pertama dengan perolehan 16,5 persen.

Adapun di posisi dua diisi Golkar dengan perolehan 15 persen. Yang mengejutkan dari survei, SMRC menempatkan Partai Demokrat di posisi tiga dengan raupan 10,4 persen.

“Inilah yang namanya dinamika politik. Dan hal ini lebih dikarenakan kerja di lapangan yang terus menerus dengan cara  mendekatkan diri dan menampung aspirasi masyarakat. Dan itu bukan kerja satu bulan atau dua bulan. Ini adalah hasil kerja yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Jangan surveinya dulu yang pikirkan, tetapi sebaiknya imbau agar Panwaslu, Bawaslu, pihak Polri, dan seluruh elemen terkait mengawasi dengan baik. Itu dulu. Jangan sampai survei itu nanti menjadi ajang pembenaran money politic,” ujar jebolan University of Western Sydney, Australia itu, Selasa (10/3/2014).

Adapun politikus PDI Perjuangan, Effendi MS Simbolon mengatakan, elektabilitas partai naik dan turun adalah hasil kerja para surveyor yang sebenarnya perlu dipantau oleh sebuah lembaga yang bisa dibentuk. Akan tetapi, katanya, tentang elektabilias yang naik turun tersebut hanyalah sekadar corak dan dinamika demokrasi.

“Saya kira sah-sah dan kita persilakan saja kalau ada yang mencoba untuk memetakan elektabiltas partai-partai politik di Indonesia.  Sebenarnya ini tidak ingin berkomentar dan tidak terlalu ambil pusing dengan metode-metode yang diterapkan oleh para suveyor tersebut. Mereka punya cara sendiri untuk merepresentasikan apa yang mereka survei. Sepanjang semuanya masih berada di koridor dan aturan main yang benar, silahkan saja. Tapi saya sendiri tidak mau ambil pusing dan merasa tidak berkepentingan berkomentar,” ujar Anggota Komisi VII DPR-RI ini.

Soal itu, pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, perolehan PDI Perjuangan dan Golkar dari survei tersebut adalah sesuatu yang mengejutkan. Meski hal itu baru sebatas prediksi namun tetap saja mengejutkan.

"Yang tidak mengejutkan justru perolehan partai Demokrat. Kenaikan perlahan dan stabil menempatkan partai ini dalam posisi ketiga. Tren Demokrat di setiap ajang Pemilu memang begini, naik di saat akhir. Partai Demokrat masuk tiga besar karena kerja-kerja politik kadernya. Bayangkan jika SBY juga sudah turun ke lapangan. Peta kekuatan politik kemungkinan besar akan terbalik," katanya.

Hendri Satrio menjawab diplomatis saat ditanya kemungkinan Partai Demokrat tetap nomor satu jika SBY turun gunung,

"Politik itu dinamis. Yang pasti kejutan-kejutan politik pasti akan terjadi dalam waktu dekat ini," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved