Senin, 29 September 2025

Pemilu 2014

Beda Memilih Barang dan Caleg Versi Mapilu PWI Pusat

Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mapilu) PWI Pusat, Agus Sudibyo, menjelaskan perbedaan dalam memilih barang

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Beda Memilih Barang dan Caleg Versi Mapilu PWI Pusat
kompas.com
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mapilu) PWI Pusat, Agus Sudibyo, menjelaskan perbedaan dalam memilih barang dengan memilih caleg atau capres dalam pemilu.

Agus menuturkan meski keduanya merupakan tindakan memilih, konsekuensi dalam pilihan tersebut berbeda. Jika salah memilih caleg atau capres, konsekuensinya baru bisa mengganti setelah lima tahun.

"Apa bedanya ke toko ponsel dan TPS? Beli gadget, bisa nawar, keluarkan uang. Ke TPS tidak keluar uang, tapi keluar TPS malah bisa dapat uang," ujar Agus di gedung Dewan Pers, Selasa (4/3/2014).

"Kalau membeli barang, bisa ditawar, tidak sesuai, uang kembali. Kalau memilih di TPS, salah pilih, baru kembali lima tahun mendatang," lanjutnya.

Agus menjelaskan, jika angka golput dalam pemilu cukup tinggi tidak perlu panik. Karena menurutnya di negara maju, tingkat golput bisa mencapai 50 sampai 60 persen. Ia juga menambahkan, kebingungan masyarakat dalam teknis mencoblos juga menjadi persoalan tersendiri.

"Realitas yang muncul di TPS, masyarakat menghadapi empat kartu suara. Di Lampung malah ada lima karena ada pemilihan Gubernur. Ini bukan hal yang mudah. Butuh pelatihan pembiasaan. Kebingungan bisa menyebabkan salah coblos dan suara tidak sah," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan