Pramono Edhie: Mari Buktikan Lembaga Survei Salah!

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Pramono Edhie Wibowo, peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, pagi ini mendarat di Bandara Udara Iskandar, Pangkalan Bun dan langsung menuju Hotel Swiss Bellin untuk menghadiri acara "Pendidikan Politik, Pelatihan Caleg, dan Temu Kader Partai Demokrat Se-Kalimantan Tengah."

Kepada sekitar 500an kader dari berbagai kabupaten di wilayah Kalimantan Tengah, Edhie menjelaskan alasannya bergabung dengan Partai Demokrat dan mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

"Alasan saya bergabung dengan Partai Demokrat adalah untuk membangun Partai Demokrat dan memajukkan kesejahtraan melalui pembangunan yang berkualitas bersama kader dan rakyat," ujar Edhie dalam pernyatannya, Selasa(25/2/2014).

Sementara mengenai alasannya bergabung dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat adalah untuk mengabdi untuk negeri.

"Semua cita-cita saya dalam karir militer sudah tercapai. Semua jabatan strategis dalam militer pernah saya rasakan. Bintang empat sudah saya capai. Tidak ada lagi yang saya cari. Keikut-sertaan saya dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat hanya demi mengabdi kepada negeri ini," ujar Edhie.

Kunjungan ke Pangkalan Bun ini dilakukan Edhie disela-sela jadwal kegiatan Debat Bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Edhie adalah peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang pertama yang datang dan bersilatirahmi dengan masyarakat Pangkaan Bun. Dalam kesempatan temu kader ini Edhie menantang kader untuk membuktikan hasil survey yang banyak dipublikasikan di media adalah salah.

"Hasil kunjungan saya ke pelbagai daerah di Indonesia saya masih lihat dan dengar banyak warga Indonesia masih cinta Partai Demokrat. Mari kita bekerja keras dan buktikan bahwa lembaga survei tersebut salah. Mari kita rebut 20% suara dalam Pemilu 2014!" kata Edhie.

Edhie lanjut menegaskan kepada para kader untuk terus berbenah.

"Mari kita terus mendekatkan diri kepada masyarakat, mari menangkan hati rakyat, mari kita sukseskan Pemilu 2014 untuk kemenagan Partai Demokrat dengan menguasai 20% lebih suara!,"ujar Edhie.

Setelah berkesempatan bertemu dengan kader Partai Demokrat Kalimantan Tengah, Edhie juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan SPSI Kalimantan Tengah.

Di hadapan 250 anggota SPSI yang berasal dari kalangan buruh, petani dan nelayan, membagi impiannya untuk menjadi petani.

 "Menjadi petani adalah cita-cita seusai menempuh karir militer selama 33 tahun 3 bulan," kata Edhie.

Edhie melanjutkan bahwa kegiatan bertani sudah dijalankannya semenjak dulu.

"Ketika saya masih menjadi prajurit dan sudah berkeluarga serta memiliki anak satu, gaji saat itu tidak mencukupi untuk kebutuhan makan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari harus saya penuhi dengan bercocok tanam dan berternak ayam sendiri," kenang Edhie.

Dalam kesempatan ini, Edhie menyatakan bahwa kedaulatan pangan adalah yang ingin ia wujudkan kelak nanti jika Yang Maha Kuasa memberikanya amanat sebagai Presiden. "Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam, juga kaya sumber daya manusia. Masak makan negara pemakan tempe, kedelai nya impor?" tanya Edhie. "Mari bersama kita bangun kembali kedaulatan pangan Indonesia. Kita bisa!" imbau Edhie

Di akhir acara Edhie mengingatkan agar SPSI Kalimantan Tengah turut mensukseskan Pemilu 2014. "Jangan salah pilih pemimpin, jangan pilih pemimpin yang suka bagi-bagi uang," tutup Edhie.