Senin, 29 September 2025

Konvensi Demokrat

Gita Bertekad Hijaukan Riau Usai Tiga Jam di Jalan Berdebu dan Berkabut Asap

Usai perjalanan darat selama 3 jam dari Pekanbaru dengan kondisi jalan berdebu dan terhalang kabut asap, Gita sampai di Pelalawan

TRIBUN/DANY PERMANA
Peserta Konvensi Partai Demokrat Gita Wirjawan usai menemui wartawan di Senayan, Jakarta, Jumat (31/1/2014). Gita mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan pada hari ini dan akan fokus pada aktivitasnya sebagai peserta Konvensi Demokrat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjalanan penuh perjuangan. Hal itu yang dirasakan Peserta konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Gita Wirjawan menuju Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Buras, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Setelah menempuh perjalanan darat selama tiga jam dari Pekanbaru dengan kondisi jalan berdebu dan pandangan terhalang kabut asap akibat pembakaran hutan, mantan menteri Perdagangan ini akhirnya sampai Senin (24/2/2014) sekitar pukul 15.00 WIB.

Selain itu juga, untuk sampai ke daerah transmigrasi tersebut, Gita harus menyebrangi sungai Kampar menggunakan ponton. Pun perjalanan Gita sempat tertunda selama enam jam karena kabut asap sehingga pesawat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta tidak memungkinkan terbang pada pukul 06.00 WIB tadi pagi.

Kepada Tribunnews.com, Senin (24/2/2014), Gita mengungkapkan tekadnya  sejak awal memang bertekad bertemu 5.000 kepala keluarga yang mayoritas dari Pulau Jawa itu.

Sadar akan kondisi lapangan yang penuh asap karena pembakaran hutan yang tidak bertanggung jawab semakin membulatkan tekadnya. Karena Gita dalam kesempatan itu memimpin acara penanaman pohon bersama bupati dan masyarakat.

"Kita mau hijaukan Riau. Apalagi kabut asap pembakaran hutan yang sudah mengganggu kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Riau," tegas Gita.

Dijelaskan, warga Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Buras ini merupakan petani-petani yang tersisih dari lahan garapan mereka.

Namun, dengan menjadi binaan AHTRMI (Asosiasi Hutan Tanaman Rakyat Mandiri Indonesia), para petani tersebut dalam dua bulan sudah dapat menggarap kembali lahannya seluas 42 hektar.

Petani berharap, dalam tempo 1 tahun, sudah bisa menggarap kembali 4000 hektar lahan mereka. Sekarang ini petani sudah memiliki 12 ribu bibit pohon sumbangan Kementrian Kehutanan. Penanaman pohon untuk 1 hektar lahan dibutuhkan 1000 bibit pohon.

"Jika diperkenankan dan dipercaya menjadi pemimpin yang saya prioritaskan adalah reformasi bidang agraria. Petani berdaulat atas lahannya," ujar Capres pertama yang mengunjungi Pelalawan ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan