Konvensi Demokrat
Anies Baswedan Apresiasi Spiritualisme Bali
mantan Ketua KPK, Taufiqurahman Ruki menegaskan konvensi bukan untuk memenangkan Pramono Edhie.
TRIBUNNEWS.COM - Bertempat di Pulau Dewata, debat capres Konvensi Partai Demokrat banyak bicara mengenai pengembangan pariwisata dan kekayaan lokal Bali. Dipandu oleh Thamrin Tamagola, Sosiolog UI, selaku moderator, para capres konvensi ditantang memaparkan gagasannya mengenai kearifan lokal dan pariwisata Bali.
Anies Baswedan, capres konvensi termuda mengapresiasi dan salut pada nilai spiritualisme Bali yang menurutnya sangat otentik. "Ketika orang datang ke Bali betapa pesona spiritualisme bukan artifisial tapi muncul di setiap ekspresi keseharian," ujar Rektor Universitas Paramadina ini.
Menurut Mantan Ketua Komite Etik itu pilar itulah yang perlu didorong dan diperkokoh di Bali. Anies juga menambahkan untuk mendorong kebudayaan lokal terus hidup di generasi muda, harus ada semangat untuk mengartikulasikan kebudayaan dalam bahasa yang dipahami anak muda.
"Kita yang sadar harus menawarkan tradisi dan adat yang dipahami anak muda, bukan melarang anak muda menerima hal-hal baru," tegasnya.
Dalam debat di Bali ini, Anies beradu pemikiran dengan Irman Gusman, Sinyo Harry Sarundajang, dan Pramono Edhie. Dalam debat ini Wakil Ketua Komite Konvensi yang juga mantan Ketua KPK, Taufiqurahman Ruki menegaskan konvensi bukan untuk memenangkan Pramono Edhie.
"Kesebelas peserta punya kesempatan yang sama," katanya.