Selasa, 30 September 2025

Tjipta Lesmana: Presiden Jangan Dipilih Berdasarkan 'Fulus'

Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana menegaskan dirinya tidak menyukai pemilihan calon Presiden didasarkan

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana menegaskan dirinya tidak menyukai pemilihan calon Presiden didasarkan pada pemilihan suku dan ras.

Menurut Tjipta, siapa pun warga negara Indonesia mempunyai hak untuk mencalonkan diri menjadi Presiden. Ia menyatakan tidak menyukai istilah presiden harus dari suku Jawa.

"Saya paling benci sekali, harus Jawa atau non Jawa. Kita harus ubah segala bentuk rasialisme. Siapa pun boleh jadi Presiden, asal cakap," tegas Tjipta di Galeri Cafe TIM, Minggu (9/2/2014).

Dikatakannya lagi, proses pemilihan Presiden pada pemilu nanti harus tidak mengungkit SARA, berlangsung demokratis dan bukan berdasarkan faktor uang.

"Harus dipilih demokratis, bukan karena fulus. Sebenarnya banyak politisi yang intelek tapi rasialis," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan