Konvensi Demokrat
Dino Patti Djalal Kecil Hampir Tak Naik Kelas, Pemurung, dan Tak Kompetitif
Dino kecil tidak berkembang, orangtua akhirnya menyekolahkan Dino di sekolah khusus
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengadakan Program Super Mentor di Resto Bawean jalan Gandapura, Bandung, Rabu (5/2/2014).
Program super mentor merupakan program yang digagas Dino untuk menyebarkan virus optimisme dan kiat-kiat sukses dari para tokoh publik kepada para generasi muda.
Individu yang telah mengikuti program super mentor diharapkan dapat menyebarkan energi positif dan optimisme dengan membagi pengetahuan dan pengalamannya kepada individu lainnya.
"Cara terbaik bagi individu untuk menyerap ilmu adalah dengan mempunyai mentor. Tugas mentor bukan hanya sekedar menjadi pendamping, pembimbing, pendidik dan pemotivator, tetapi yang lebih penting lagi seorang mentor adalah menjadi panutan," kata Dino dihadapan peserta super mentor yang rata rata berusia muda.
Dino berbagi kisah sukses hidupnya. Diceritakannya Dino kecil merupakan anak yang tidak kompetitif.
"Sewaktu SD saya duduk di bangku paling belakang. Tidak kompetitif. Saya selalu ingin cepat pulang sekolah karena ingin main kelereng," tuturnya.
Dino kecil juga diceritakannya sering meratapi nasib. "Murung. Kelas 3-4 SD saya hampir tidak naik kelas," tambahnya.
Melihat Dino kecil tidak berkembang, orangtua akhirnya menyekolahkan Dino di sekolah khusus yang satu kelasnya dihuni oleh hanya 5 sampai 6 orang.
"Di sana saya masuk ke dalam lingkungan yang memaksa saya untuk gigih. Saya dipaksa untuk kompetitif. Setelah itu saya selalu menjadi nomor satu," kata Dino.
Dikatakan peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu, memilih teman dan sahabat adalah hal penting untuk maju dan berkembang.
"Bila teman-teman kita cerdas dan kompetitif, kita akan juga dipaksa untuk kompetitif," tuturnya.
Selain itu, menurut Dino penting untuk memiliki sifat geek (gigih) alias pantang menyerah, menguasai bahasa asing, kemampuan analisa, menjauhi sifat dogmatis, dan self respect (menghargai diri sendiri). Ditegaskannya bahwa orang yang berani mengubah nasib adalah orang yang berani mengambil risiko dan berani jatuh.
"Oleh karena itu salah apabila kita mengasuh anak untuk terlalu dilindungi. Ajarkan anak untuk jangan pernah mau menyerah. Ajarkan anak untuk berani jatuh agar ia bisa mengambil pelajaran dari sana," tuturnya.
Dino sendiri mengaku bahwa mentor dalam hidupnya adalah Hasjim Djalal, ayahnya dan beberapa diplomat senior seperti Ali Alatas, Hassan Wirajuda, dan lain-lainnya.
Program super mentor sendiri ke depan akan menghadirkan narasumber narasumber lain untuk berbagi kisah sukses hidupnya, seperti pengusaha Peter Gontha, Sandiaga Uno, Ciputra, dan tokoh sukses lainnya.