Pemilu 2014
Ini Syarat Dari PDI Perjuangan Soal Tawaran Koalisi Demokrat
Ada satu syarat yang diminta PDI Perjuangan jika Partai Demokrat mau membangun koalisi. Apakah syaratnya?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membuka pintu tawaran koalisi yang dilontarkan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu. Namun, ada satu syarat yang diminta partai ini jika Partai Demokrat mau membangun koalisi. Apakah syaratnya?
“Kalau mau koalisi dengan kita, Demokrat suaranya asal jangan di bawah 5 persen. Lima persen lebih lah, jangan yang suaranya kecil begitu mau gabung PDI-P buat apa?” ujar pendiri PDI Perjuangan, Sabam Sirait di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Menurut Sabam, jika Partai Demokrat bisa mencapai suara yang cukup besar, PDI Perjuangan tentu akan mempertimbangkan kemungkinan koalisi. Pasalnya, Sabam merasa yakin partainya bisa meraih suara yang cukup signifikan pada Pemilu 2014 mendatang. Target PDI Perjuangan, katanya, adalah menjadi partai penguasa baik di eksekutif maupun di legislatif.
“Kalau kami bisa sampai angka 25 persen, lebih bagus lagi kalau sampai 38 persen. Tapi saya sebagai orang tua ingatkan jangan sombong seperti tahun 1998. Kesombongan tidak akan membawa apa pun,” katanya.
Terkait kemungkinan menggandeng calon dari konvensi Partai Demokrat sebagai calon wakil Presiden, Sabam menyatakan partainya belum tertarik. Dia melihat para peserta konvensi itu lebih baik menyelesaikan saja pertarungan yang ada di konvensi, sebelum menyatakan ingin bergabung dengan partai lain.
Sebelumnya, Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu mengatakan, setelah pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), terbuka kemungkinan partainya berkoalisi dengan PDI-Perjuangan dalam pemilihan umum 2014 nanti. Jokowi kini digadang-gadang sebagai capres dari PDI-P.
“Saya setuju dengan penilaian itu, bahwa untuk jangka ke depan, ada baiknya koalisi antara Partai Demokrat dan PDI-Perjuangan,” kata Khatibul dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (29/12/2013).
Ia menyebutkan, koalisi antara Demokrat dengan PDI-P bisa membuat pemerintahan ke depan lebih baik. “Demokrat yang sudah punya presiden selama dua periode dan PDI-P popularitasnya cukup baik sesuai hasil survei sehingga koalisi dua partai ini bisa membuat pemerintahan ke depan jauh lebih baik dari sekarang,” ujar Khatibul.
Mengenai pertemuan Yudhoyono dengan Jokowi di Kantor Presiden, dua hari lalu, Khatibul mengakui ada nuansa berbeda dalam pertemuan tersebut. Hal ini, katanya, mengingat Jokowi tengah menjadi tokoh yang popular menurut sejumlah survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Oleh karena itulah, menurut Khatibul, terasa lumrah jika masyarakat menilai pertemuan keduanya spesial.