Sabtu, 4 Oktober 2025

Kapolri Ingatkan Capres Harus Siap Menang dan Siap Kalah

Pemilu 2014 merupakan alih tongkat kepemimpinan negara

Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kapolri Jenderal Sutarman memeriksa pasukan saat apel gelar pasukan operasi terpusat pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2014 di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013). Jumlah personel gabungan yang akan diterjunkan untuk pengamanan mencapai 144.464 orang, terdiri dari 92.009 personel kepolisian dan 52.455 personel lainnya dari unsur TNI dan kementerian terkait. Sebanyak 1.900 pos keamanan disiapkan Polri untuk mengawal jalannya operasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Negara Repulik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman mengungkapkan bahwa suhu politik pada tahun 2014 akan lebih panas dibandingkan Pemilu 2009.

Hal tersebut dikarenakan Pemilu 2014 merupakan alih tongkat kepemimpinan negara dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak bisa lagi mencalonkan diri menjadi presiden.

"Setiap kegiatan politik akan meningkatkan suasana politik, bahkan saat ini tanggal 4 Desember 2013 sudah ditetapkan DPT, itupun menimbulkan berbagai ketidakpuasan yang merupakan tahapan pemilu yang harus diamankan oleh Polri," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013).

Dikatakannya, kepolisian harus mengawal semua tahapan pemilu, sehingga menjelang pencoblosan nanti 9 April 2014 untuk pemilu legislatif sudah melakukan persiapan mulai dari latihan pra operasi bagaimana mengamankan distribusi logistik pemilu, TPS, perhitungan suara, dan kampanye. Sehingga Polri bisa mengawal pesta demokrasi ini berjalan dengan baik.

Begitu juga dengan saat Pemilihan Presiden, dikatakan Sutarman pasti ada dampak yang akan ditimbulkan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Setiap pencalonan (presiden) pasti ada dampak yang ditimbulkan, tapi kita mengharapkan kepada seluruh calon untuk siap menang dan kalah. Karena biasanya mereka siap menang tapi tidak siap kalah," ujarnya.

Besarnya alokasi dana pengamanan Pemilu yang diajukan Polri sebesar Rp 3,59 triliun tidak lepas dari analisis kondisi yang akan terjadi nanti. Polri berharap dana tersebut bisa turun seluruhnya.

"Pemilihan tahun ini benar-benar pergantian presiden karena Pak SBY sudah dua periode dan ini adalah pemimpin baru ke depan kita berharap seluruh rakyat mengawal proses demokrasi ini dengan baik. Sehingga rakyat bisa memilih dengan tenang dan dapat memilih siapa yang mampu membawa kesejahteraan buat rakyat Indonesia," ujarnya.

Ia pun menjamin anggotanya dilapangan akan bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu nanti. "Polri harus netral dan tidak memihak," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved