Jumat, 3 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Tidak Ada Pertarungan Antarcalon, Konvensi Demokrat Kurang 'Greget'

Pertama kominte konvensi dan kedua peserta konvensi yang tidak berkompetisi

Penulis: Eri Komar Sinaga
henry lopulalan
SURVEI DEMOKRAT - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survey dengan tema Terancamnya Konvensi Demokrat, dari Hero to Zero kah Nasib Demokrat? di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu(24/11/2013). LSI mencatat elektabilitas Partai Demokrat merosot tajam hingga dibawah 10%. Konvensi yang diharapkan menjaring calon presiden yang disukai publik pun dinilai gagal. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diluncurkan beberapa bulan lalu, konvensi calon presiden partai Demokrat tak kunjung mampu mengangkat elektabilitas partai. Tidak hanya itu, sebelas peserta konvensi juga tidak mampu mengalahkan bakal calon presiden dari partai lain dari berbagai macam survei.

Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada dua penyebab konvensi kurang berfaedah untuk elektabilitas partai dan calon itu sendiri.

Pertama kominte konvensi dan kedua peserta konvensi yang tidak berkompetisi.

"Komite konvensi kehilangan greget dan menurut saya ini terjadi karena kurangnya ajang yang melibatkan kontestasi (pertarungan) ide dan gagasan antarcalon peserta konvensi," ujar Burhanuddin kepada wartawan di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin (25/11/2013).

Muhtadi mengkritik terlalu banyaknya aturan internal di konvensi dan isinya yang mengisyaratkan antarpeserta tidak boleh saling serang.

"Menurut saya ini justru akan mengurangi antusiasme dan gairah konvensi partai Demokrat. Dimana-mana konvensi justru menjadi wahana bagi semua tim maupun peserta konvensi untuk tukar menukar gagasan. Jadi perangnya perang ide dan itu dibolehkan," ujar Burhanuddin.

Ia pun mencontohkan ketika Barack Obama dan Hillary Clinton bersaing menjadi calon presiden dari Partai Demokrat di Amerika Serikat beberapa tahun lalu.

Saat pengenalan ke masyarakat, baik Obama dan Hillary saling serang untuk menunjukkan perbedaan program dan gagasan mereka.

"Di sini karena terlalu banyak kode etik yang mebuat antarcalon tidak bisa mengluarkan diprensiasi masing-masing programnya akibatya konvensi kehilangan gairah," kata dia.

Sebelumnya, dari survei teranyar LSI menunjukkan, elektabilitas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat hanya berada di divisi kedua capres potensial atau masih di bawah 10 persen. Elektabilitas kesebelas peserta konvensi masih kalah dibandingkan elektabilitas capres di luar konvensi.

Berdasarkan survei LSI, bakal capres Demokrat juga kalah dalam hal popularitas. Tingkat pengenalan publik terhadap 11 peserta konvensi masih di bawah 60 persen. Selain Marzuki, bakal capres lain, yakni Dahlan Iskan, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Hayono Isman, Dino Patti Djalal, Ali Masykur Musa, Endriartono Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang dan Irman Gusman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved