Mudah Didapatkan, Ini 3 Obat Alami Demam yang Bisa Jadi Pengganti Paracetamol
Obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Ini 3 obat alami demam pengganti paracetamol.
Parapuan.co - Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia seperti golongan paracetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain.
Jarang sekali orang tua yang langsung teringat memberikan obat-obatan tradisional.
Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam.
Mengutip dari GridFame.id, obat-obatan tradisional justru memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia.
Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak ada efek samping bila penggunaannya benar.
Pasalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu, harganya pun lebih murah.
Berikut beberapa pilihan obat alami cegah demam yang bisa bantu atasi suhu tubuh yang meningkat.
1. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda.
Baca Juga: Baik untuk Otak, Ini 5 Manfaat Kacang Chickpea sebagai Obat Alami
Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah.
Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain.
Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu.
Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.
Caranya :
Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.
Baca Juga: 5 Manfaat Daun Kelor sebagai Obat Alami, Mampu Lawan Racun hingga Menurunkan Gula Darah
2. Meniran (Phyllanthus niruri L.)
Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap.
Mengutip dari PARAPUAN, seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain.
Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Caranya: Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.
3. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)
Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas.
Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.
Caranya:
Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit.
Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.
Baca Juga: Bukan Hanya untuk Kosmetik, Manfaat Saffron sebagai Obat Alami Bisa Mengurangi Gejala PMS
(*)