5 Hal yang Perlu Dilakukan Perusahaan Jika Karyawan Alami Stres Finansial
Banyak karyawan yang mengalami stres finansial, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan!
Parapuan.co- Kekhawatiran berlebihan karena kondisi finansial, banyak dialami oleh karyawan.
Hal itu ditunjukkan dengan adanya data Mercer Marsh Benefits, diketahui ada sepertiga atau 37 persen karyawan di Indonesia mengalami stres sehari-harinya karena masalah finansial yang buruk.
Mengingat, baru-baru ini, marak PHK massal serta isu resesi ekonomi pada tahun 2023 nanti.
Tak heran jika kondisi tersebut memicu munculnya stres finansial pada karyawan.
Kondisi tersebut tentu dapat mengganggu kesehatan mental para karyawan dan berdampak pada perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.
“Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar Tobias Fischer, CEO wagely.
“Survei Kesehatan Finansial kami menunjukkan, 33 persen karyawan menyatakan sangat tidak khawatir dengan kondisi finansial mereka setelah menggunakan wagely, sementara 39 persen menyatakan tidak khawatir. Mengingat adanya hubungan jelas antara kekhawatiran soal uang dan kesehatan mental, perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan finansial pekerja mereka,” tambahnya dikutip dari Parapuan.co.
Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, berikut lima hal yang perlu pihak perusahaan lakukan jika ada karyawan yang mengalami stres finansial melansir parapuan.co pada Kamis (6/10/2022):
1) Mengetahui Masalah
Baca juga: 3 Kemampuan Ini Paling Diperlukan Selama Resesi 2023, Salah Satunya Skill Investasi
Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan ialah mengenali akar masalahnya.
Mengingat kebutuhan setiap karyawan berbeda-beda, pihak perusahaan bisa mulai mendeteksi masalahnya dengan melakukan survei.
Survei dapat membantu mencari tahu apa yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling dibutuhkan.
2) Mengadakan Pelatihan Soal Keuangan
Tidak semua karyawan merasa nyaman saat memberi tahu perusahaan terkait kondisi keuangan mereka.
Pasalnya banyak yang berpikir jika kondisi finansial seseorang merupakan masalah pribadi.
Untuk mengatasinya, pihak perusahaan bisa membuat sesi pelatihan keuangan secara perorangan yang bersifat pribadi dan rahasia.
Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk penunjang kesehatan mental karyawan.
3) Membuat Program yang Menyejahterakan Karyawan
Baca juga: 3 Industri yang Diprediksi Stabil di Tengah Resesi Ekonomi, Salah Satunya Ekspedisi Pengiriman
Gaji yang kurang dan manajemen keuangan yang buruk menjadi salah satu penyebab karyawan terlibat utang dengan lintah darat.
Tentu saja utang atau kondisi finansial yang buruk dapat mengganggu kesehatan mental.
Maka dari itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja dengan membuat program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Saat ini, beberapa perusahaan terkemuka telah memberikan earned wage access (EWA) sebagai program benefit karyawan.
4) Mengajarkan Literasi Keuangan pada Karyawan
Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam mengelola keuangan, tak ada salahnya jika perusahaan membuat kelas, pelatihan, atau workshop.
Hal itu akan sangat membantu karyawan agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang.
5) Menumbuhkan Kesadaran akan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Tidak banyak perusahaan yang menumbuhkan kesadaran akan kesehatan mental di tempat kerja.
Padahal permasalahan kesehatan mental sama dengan COVID-19, flu, dan demam.
Pasalnya, masalah kesehatan mental dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan motivasi saat bekerja.
Ditambah lagi, banyak karyawan yang memilih diam dan pasrah saat mengalami gangguan kesehatan mental karena takut mendapatkan stigma tidak profesional.
Sebagai pihak perusahaan, tidak ada salahnya membantu karyawan untuk merujuk kondisi kesehatan mental mereka yang terganggu ke profesional.
(*)