Selasa, 7 Oktober 2025

Bermanfaat bagi Kesehatan Mental, Catur Terbukti Mencegah Perkembangan Gejala Demensia

Bermain catur cukup melatih otak karena membutuhkan strategi. Penelitian mengungkap catur dapat mecegah perkembangan gejala demensia.

Penulis: Maharani Kusuma Daruwati
Manfaat bermain catur bagi kesehatan mental 

Parapuan.co - Catur merupakan salah satu permainan yang masuk dalam cabang olahraga yang dilombakan.

Meski tidak melibatkan banyak aktivitas fisik seperti olahraga pada umumnya, bermain catur juga membutuhkan strategi.

Tak semua orang bisa, bermain catur cukup melatih otak untuk mengatur strategi menyerang lawan agar bisa memenangkan pertandingan.

Tidak diragukan lagi fakta bahwa catur melibatkan tantangan intelektual yang intens yang sangat baik untuk kesehatan pikiran.

Catur diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental. Selain itu, catur disebut dapat mencegah terjadinya demensia.

Demensia menggambarkan penyakit otak, dan Alzheimer's Society melaporkan satu dari 14 orang di atas usia 65 akan mengembangkan kondisi progresif.

Tetapi satu permainan yang merangsang telah terbukti membantu mencegah demensia.

Demensia bukanlah bagian alami dari penuaan. Penyakit ini secara negatif mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan gejala yang mengganggu.

Mengutip dari Express, sebuah studi penelitian menunjukkan bagaimana permainan tertentu dapat menurunkan risiko terkena penyakit. Para peneliti menemukan hubungan antara bermain catur dan mengurangi kemungkinan mengembangkan demensia.

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mental Anak, Psikolog Ungkap Manfaat Permainan Tradisional

Para peneliti mencatat: “Aktivitas mental yang berat (seperti catue) menghasilkan dan memperkuat koneksi sinaptik dan merangsang proses neurogenesis."

"Dengan demikian, ini mendorong perubahan plastik di otak yang memperlambat gejala demensia."

Secara keseluruhan, penelitian ini mendorong mereka yang berada di awal demensia untuk terlibat dengan permainan papan strategis, seperti catur, untuk memperkuat fungsi kognitif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Mengutip Healthline, dalam penelitian tahun 2019, para ilmuwan menemukan bahwa tuntutan catur fleksibilitas mental yang kompleks dapat membantu melindungi orang tua dari demensia.

Para peneliti menemukan bukti bahwa permainan, yang menantang memori, perhitungan, keterampilan visual-spasial, dan kemampuan berpikir kritis, dapat membantu mengurangi penurunan kognitif dan menunda efek demensia seiring bertambahnya usia.

Tapi bagaimana bisa tahu jika kamu mulai menderita demensia?

Menurut Alzheimer's Society, berbagai bentuk demensia, misalnya, alzheimer dan demensia vaskular, pertama-tama memengaruhi area otak tertentu.

Penyakit alzheimer sering memengaruhi hippocampus yang ditemukan di otak.

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental, agar Tak Seperti Dialami Shawn Mendes

Ini berarti masalah memori lebih mungkin muncul pada mereka yang menderita penyakit alzheimer.

Secara khusus, dalam jenis demensia ini, ingatan baru sulit dibentuk, tetapi pengambilan ingatan yang jauh lebih lama tetap dilakukan.

Saat penyakit alzheimer berkembang, korteks otak menjadi lebih tipis sehingga ingatan yang lebih tua hilang. Hal ini disebabkan karena ukuran otak yang mengecil.

Demensia vaskular disebabkan oleh berbagai penyakit yang berbeda dari suplai darah ke otak.

Gejala biasanya termasuk masalah dengan perencanaan, konsentrasi dan pemikiran.

Selain itu, orang yang menderita demensia vaskular mungkin mengalami kelemahan di satu sisi tubuh mereka, serta masalah dengan penglihatan dan bicara.

Jenis demensia lainnya adalah demensia dengan badan Lewy.

Bentuk demensia ini menghasilkan deposit kecil protein (bernama badan Lewy) yang menumpuk di otak.

Salah satu gejala demensia dengan badan Lewy adalah masalah dengan gerakan.

Mengutip dari PARAPUAN, gejala demensia yang umum sebagai berikut:

  • Masalah dengan ingatan
  • Masalah dengan keterampilan berpikir
  • Disorientasi
  • Berjuang untuk mengikuti hal-hal dan perubahan suasana hati dan kepribadian.

Untuk mengeksplorasi disorientasi, catatan amal penderita penyakit cenderung tersesat di tempat-tempat yang sudah dikenalnya.

Ini juga melaporkan kebingungan antara siang dan malam, dan masalah dengan kesadaran spasial.

Untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang perubahan suasana hati dan kepribadian, badan amal tersebut menambahkan orang-orang dengan kondisi tersebut mengalami perubahan suasana hati.

Selain itu, mereka mungkin menjadi mudah tersinggung atau pemarah.

Dan orang bisa tetap kehilangan minat pada hobi dan bersosialisasi.

Baca Juga: Stoikisme dan Kesehatan Mental, Kenali 6 Ajaran Filosofi Ini

(*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved