Flu Singapura Mungkin Dialami Balita, Bagaimana Cara Penularannya?
Berikut penjelasan tentang penularan flu Singapura yang mungkin dialami oleh balita. Simak selengkapnya!
Parapuan.co - Salah satu penyakit yang menjadi perbincangan karena dianggap cukup mengkhawatirkan ialah flu singapura.
Sekitar pertengahan Mei lalu, flu singapura terjadi di Malaysia dan sukses membuat masyarakat Indonesia menjadi heboh.
Konon, penyakit ini sudah merebak di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh @ikapermatasari yang menanggapi bahwa "Di Indonesia juga, Bali lagi parah-parahnya flu singapur ini," tulisnya pada 15 Mei 2022.
Di Indonesia juga, Bali lagi parah-parahnya flu singapur ini. https://t.co/ETptu2m4wM
— . (@ikapermatasari) May 15, 2022
Lantas, Apa Itu Flu Singapura?
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, flu singapura dalam istilah medis dikenal dengan Hand Foot and Mouth Diseases (HFMD) atau Penyakit Tangan Kaki Mulut.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun.
Akan tetapi, tak menutup kemungkinan juga kalau anak-anak diatas umur lima tahun bahkan orang dewasa akan mengalami flu Singapura.
Virus yang menyebabkan flu singapura ini diketahui ditemukan pada sekresi hidung dan
tenggorokan seperti air liur, dahak, atau lendir hidung, cairan blister (lepuh), dan feses dari orang yang terinfeksi.
Penyebaran flu Singapura melalui kontak langsung seperti berciuman, berpelukan, menggunakan peralatan makan yang sama, batuk, bersin, kontak dengan kotoran (misalnya saat mengganti popok), dan kontak dengan cairan blister.
Baca Juga: Jangan Lagi Sisakan Makanan, Ini Tips Menjaga Lingkungan dari Limbah Makanan
Selain itu, penyebaran menyentuh benda atau permukaan yang mengandung virus juga mungkin terjadi.
Masa inkubasi penyakit ini adalah 3-7 hari. Beberapa gejala yang mungkin timbul ialah:
- Demam dan sakit tenggorokan.
- Nafsu makan berkurang.
- Perasaan tidak enak badan (malaise.
Tak hanya itu, satu atau dua hari setelah demam dimulai biasanya akan muncul gejala lain seperti:
- Luka menyakitkan yang dapat berkembang di mulut (herpangina). Biasanya muncul sebagai bintik-bintik merah kecil, terutama di bagian belakang mulut yang melepuh dan sakit.
- Ruam kulit dengan keadaan bintik-bintik merah yang terkadang disertai lepuh di telapak tangan dan kaki juga dapat berkembang selama satu atau dua hari.
Baca Juga: 5 Makanan Paling Sehat untuk si Kecil, Anak-Anak Pasti Suka!
Ruam pun kemungkinan juga akan muncul di lutut, siku, bokong atau area genital.
Selain gejala di atas, ada pula tanda yang lebih parah seperti Meningitis bahkan Enchepalitis dan kelumpuhan mirip polio dapat terjadi.
Beberapa orang, terutama anak kecil mungkin akan mengalami dehidrasi jika tidak mampu menelan cairan yang cukup karena luka di mulut yang sakit.
Meski terdapat banyak gejala, ada pula beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali.
Tentunya jika masih terinfeksi, ia masih berpotensi menularkan virus ke orang lain.
Cara Diagnosis Flu Singapura
Jika merasa terkena flu singapura dan ada gejala yang timbul seperti sariawan sebaiknya segera memeriksakan diri.
Biasanya, petugas kesehatan mengidentifikasi luka dan ruam di mulut yang disebabkan oleh flu singapura ini dengan mempertimbangkan usia dan gejala pasien.
Kemudian, tenaga kesehatan akan mengumpulkan sampel dari tenggorokan atau kotoran pasien.
Baca Juga: Tidak Foto dengan Gaya Lompat dan 3 Etika Lain Saat Berkunjung ke Candi Borobudur
Sampel tersebut pun dibawa ke laboratorium untuk selanjutnya diuji.
Bila memang benar terkena infeksi virus flu singapura, maka pasien akan segera diobati agar tak terjadi perburukan dan kondisi kesehatan pun dapat pulih seperti sedia kala.
Tetap berhati-hati dan jaga kesehatan ya, Kawan Puan.
(*)