Minggu, 5 Oktober 2025

Sambut Hari Tari Dunia 29 April, Komunitas Arjasura Gelar Seminar Melihat dan Mengenal Jaranan Jowo

Masyarakat yang tergabung dalam komunitas seni Arek Jawa Timur di Surakarta (Arjasura) akan menggelar kegiatan seminar online, Senin (25/4/2022)

istimewa
Seminar Online Komunitas Seni Arjasura dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat yang tergabung dalam komunitas seni Arek Jawa Timur di Surakarta (Arjasura) akan menggelar kegiatan seminar online yang bertajuk "Melihat dan Mengenal Jaranan Jowo", Senin (25/4/2022) Pukul 15.00 – 17.00 WIB, besok.

Kegiatan yang diinisiasi oleh kumpulan pekerja seni asal Provinsi Jawa Timur yang tinggal di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah ini digelar sebagai rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Tari Dunia ke-16 Tahun 2022.

Sebagaimana diketahui, Hari Tari Dunia akan diperingati pada setiap tanggal 29 April.

Untuk itu, melalui kegiatan seminar online ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para seniman untuk berkumpul mengenalkan kultur dan sejarah kesenian tradisi Indonesia.

Tidak hanya lingkup seniman asal Jawa Timur saja, kegiatan ini terbuka dapat diikuti berbagai seniman maupun masyarakat umum lintas daerah.

Seperti halnya tujuan awal didirikannya Arjasura yakni untuk dapat memberikan wadah tak hanya bagi seniman atau masyarakat asal Jawa Timur, namun juga luar Jawa Timur.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sejumlah Seniman Senior Dukung Pembangunan IKN Nusantara

Sehingga, kemudian Komunitas Arjasura dapat mampu berkembang dan berkreativitas bersama tanpa saling membeda-bedakan.

Dengan tajuk "Melihat dan Mengenal Jaranan Jowo" ini, tujuannya tentu ingin mengenalkan bagaimana sejarah, ciri khas dan perkembangannya kesenian Jaranan, khususnya Jaranan asli Jawa kepada masyarakat yang lebih luas.

Sebagaimana diketahui, Komunitas Arjasura akan mementaskan kesenian daerah Tulung Agung, Jawa Timur yaitu Jaranan Jowo pada pembukaan Hari Tari Dunia yang diselenggarakan ole Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta, Jumat (29/4/2022) mendatang.

Tidak hanya menyuguhkan wujud keseniannya saja, Komunitas Arjasura lantas membuka forum untuk mempertajam pengetahuan masyarakat melalui seminar ini.

Diharapkan, melalui seminar berjudul JaJo Going To HTD 2022 bertajuk "Melihat dan mengenal Jaranan Jowo" ini, pemahaman tentang kesenian Jaranan Jowo dapat dimiliki oleh masyarakat.

Baca juga: Dibalut Seni dan Sejarah, Workshop Representasi Karya Seniman S. Sudjojono Digelar di Museum Tumurun

Selain itu, diharapkan forum ini dapat memberikan sudut pandang yang baru kepada khalayak, terutama mahasiswa seni terkait kesenian Jaranan Jowo.

Untuk menggiring pemikiran dan gambaran mengenai Jaranan Jowo, Komunitas Arjasura mengajak akademisi Drs.Tri Broto Wibisono M.Si sebagai pemateri pertama.

Pada sesi pemateri pertama ini nantinya akan membahas kesenian Jaranan Jowo dari sudut pandang akademis.

Untuk diketahui, Tri Broto merupakan seniman sekaligus akademisi yang fokus mempelajari kesenian Jawa Timur.

Baca juga: Bikin Bangga Indonesia! Ini 5 Seniman Muda Tanah Air yang Go International

Laki-laki kelahiran Surabaya, 26 Februari 1955 ini merupakan Kepala UPTD Taman Hiburan Rakyat, Disbudpar Kota Surabaya tahun 2007 – 2010.

Perjalanan kariarnya cukup panjang, Tri Broto memulai menapaki karir sejak tahun 1977 hingga awal 2011.

Ia dipercaya dari mulai menjadi staf, hingga menjadi Penilik Kebudayaan di Depdikbud Kota Surabaya.

Tri Broto juga pernah menjadi Kepala Seksi Tari dan Teater di Dinas Pendidikan Kota Surabaya

Kini, setelah pensiun, Tri Broto masih aktif untuk terus mengenalkan sejarah kesenian Jawa Timur.

Memiliki banyak pengalaman tentang berkesenian, membuat Tri Broto sedikit banyak mengetahui tentang dunia Seni Tari, Seni Karawitan dan Teater Tradisional.

Tak heran jika karirnya di kesenian bertahan dari tahun 1973 hingga sekarang.

Pada tahun 1973, Tri Broto mulai melakukan pandalaman, pengamatan, pengkajian serta latihan kepada narasumber dan empu di berbagai pusat kesenian di wilayah Jawa Timur.

Baca juga: Kolaborasi Brand Fashion dengan Seniman Visual Dorong Kemajuan Industri Kreatif

Baik itu pendalaman tentang Kesenian Jaranan, Wayang Topeng, Sandiwara Ludruk, Tandhakan juga Karawitan Gaya Surabaya, Mojokerto hingga Banyuwangi.

Sejak tahun 1977, ia membantu program penataran tari yang diselenggarakan oleh Kanwil Depdikbud Prop jatim sebagai nara sumber tari Jawa Timuran.

Banyak karya tari yang ia susun, seperti Gerak dasar tari Surabaya, Malangan, Madura hingga Banyuwangi.

Karya lain yaitu, Tari Topeng Sekartaji, Tari Topeng Gunungsari, Tari Anjasmara, Tari Panji Asmorobangun dan masih banyak lagi.

Juga Sendratari Keong Mas, Angling Darma, Sendratari Panji Laras

Tri Broto juga pernah masuk nominasi penata tari terbaik dan lima penyaji terpilih pada festival tari daerah garapan baru dengan judul tari Galuh Kusumaning Jurit, diselengarakan oleh Kanwil Depdikbud Prop jatim, tahun 1996.

Selain itu, pemateri kedua yang merupakan pelaku kesenian Jaranan Jowo, Didik Pranoto, juga akan dihadirkan.

Usai penyampaikan materi dari kedua narasumber, acara yang akan diselenggarakan melalui Platform Via Zoom Meeting ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti seminar ini, dapat melakukan pendaftaran di sini dengan jumlah batas peserta 100 orang.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved