Sabtu, 4 Oktober 2025

Hari Kesehatan Sedunia, Ini 6 Langkah untuk Menjadi Dokter Spesialis

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia, ketahuilah ini 6 langkah yang harus dijalani jika ingin menjadi dokter spesialis. Apa saja?

Ilustrasi Parapuan Foto 2022-04-08 04:14:46 

Parapuan.co - Hari ini pada 7 April setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Sedunia atau World Health Day.

Berbicara soal kesehatan, salah satu profesi yang tidak lepas dari dunia ini dan terus diminati serta dibutuhkan di masa depan adalah dokter.

Menariknya, dokter pun masih punya lanjutannya lagi, apakah dokter umum atau dokter spesialis?

Pasalnya, apa yang dijalani oleh keduanya berbeda. Meski kita tahu bahwa untuk menjadi dokter dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Nah, untuk menjadi dokter spesialis waktu serta prosesnya bisa lebih lama dan panjang lagi.

Melansir Kompas.com, inilah 6 langkah yang harus kamu jalani jika ingin menjadi seorang dokter spesialis. Yuk, simak apa saja!

1. Kuliah Sarjana Kedokteran

Jenjang pertama yang harus kamu lewati tentu kuliah jurusan kedokteran. Persaingan hingga lulus dan diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran pun cukup sulit.

Akan tetapi, sedikit berbeda dengan jurusan pada umumnya, di jurusan kedokteran kamu boleh jadi akan belajar dengan sistem blok, bukan sistem SKS.

Baca Juga: Kenali Profesi Dokter Spesialis Kulit Seperti Son Ye Jin di Thirty Nine

Dalam 1 blok, kamu belajar tentang satu sistem organ, mulai dari fungsi dasar, penyakit-penyakit, dan  obat-obatan yang bisa bekerja di sistem organ tersebut.

Kamu juga akan belajar tentang cara pemeriksaan pada pasien dan interprestasi pemeriksaan laboratorium pada kasus gangguan organ tersebut.

2. Program Profesi Dokter

Ketika kamu lulus dan diwisuda S1 Kedokteran, perjuangan kamu untuk menyandang profesi dokter belum selesai.

Pasalnya, kelulusan sarjana baru menandakan kamu sudah mendapatkan ilmunya, tetapi kamu belum bisa bekerja sebagai dokter.

Maka dari itu, kamu harus lanjut mengambil Program Profesi Dokter dan menjadi dokter muda atau yang biasa kita dengan dengan koas.

Lalu, kamu akan masuk ke tahap stase atau rotasi dengan ditempatkan di berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus-kasus dokter umum yang tertera di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).

Pada program profesi dokter ini, kamu memerlukan waktu 1,5 tahun sampai 2 tahun untuk menyelesaikannya dan dinyatakan lulus.

3. Ujian Sertifikasi

Baca Juga: Dokter Spesialis Ungkap Manfaat dan Pentingnya Konsumsi Vitamin C untuk Anak

Setelah selesai langkah kedua, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).

Untuk ini, kamu butuh persiapan matang karena UKMPPD akan menguji keterampilan dan pengetahuan kamu untuk menangani 400-an kasus yang ada di SKDI.

Kamu perlu benar-benar memahaminya karena kasus itulah yang harus dapat kamu tangani secara sebagian atau penuh ketika kamu bekerja menjadi dokter umum nanti.

4. Lulus Gelar Dokter

Setelah mendapatkan tanda lulus UKMPPD, kamu akan menyandang gelar dokter dan mengikuti wisa kembali guna mengikrarkan Sumpah Dokter.

Akan tetapi, meski sudah resmi berprofesi sebagai dokter, kamu belum diperbolehkan untuk membuka praktik sendiri.

5. Internship

Untuk bisa membuka praktik kerja sendiri, seorang dokter di Indonesia harus mengantongi tiga hal berikut ini:

  • Gelar profesi dokter dari universitas.
  • Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsili Kedokteran Indonesia.
  • Surat Izin Praktek (SIP) yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia cabang setempat.

Baca Juga: Bahayakan Kesehatan, Dokter Ungkap Bahaya Terlalu Dini Memberi MPASI pada Bayi

Kamu akan praktik kerja guna mendapatkan STR paten pada masa internship yang berlangsung selama satu tahun itu.

Di bawah tanggung jawab dan perlindungan dokter umum lain yang lebih senior, kamu akan praktik kerja layaknya dokter umum.

6. Ambil Spesialisasi

Pasalnya tidak semua lulusan dokter akan mengambil program spesialisasi. Kamu yang ingin mengambil program ini pun harus tahu apa yang akan kamu dalami.

Betapa tidak, program spesialisasi ini ditujukan untuk kamu yang ingin mempertajam dan mengasah ilmu kedokteran lebih lagi.

Untuk jadi seorang dokter spesialis, kamu akan menghabiskan waktu empat sampai enam tahun.

Maka itu, apabila dihitung-hitung seluruh langkah di atas, bila kamu ingin menjadi dokter spesialis, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 12 tahun.

Selama menjalani program spesialisasi, kamu akan terus berproses dan tetap menjalani profesi sebagai seorang dokter untuk terus mengasah kemampuan.

Baca Juga: Kenali Profesi Dokter Forensik Seperti Baek Beom di Partners for Justice

Sedangkan, jika kamu berubah pikiran dan hanya ingin menjadi dokter umum, maka kamu akan menghabiskan waktu sekitar 6 tahun.

Nah, itulah langkah jadi dokter spesialis yang harus dijalani, mulai dari kuliah sarjana hingga spesialisasi. (*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved