Sering Beraktivitas di Luar Ruangan Harus Hati-Hati, Waspadai Dampak Buruk Paparan Sinar UV
Kalau kamu sering beraktivitas di luar rumah, maka perlu menjaga diri dan lebih hati-hati terhadap paparan sinar UV yang mampu menyebabkan kanker.
Parapuan.co - Sering beraktivitas di luar ruangan tentunya membuatmu harus lebih waspada, terutama hati-hati terhadap paparan sinar UV.
Pasalnya seperti yang kita ketahui, sinar UV yang berasal dari sinar matahari bisa menyebabkan dampak buruk kesehatan.
Jika terlalu lama memapar kulit, maka sinar UV ini bisa menyebabkan kanker kulit.
Untuk lebih jelasnya, yuk ketahui bahaya sinar UV berikut ini.
Baca Juga: Jangan Abai pada Kopi dan Minuman Ini, Bantu Jaga Kesehatan Kulit
Bahaya sinar UV
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV, menjelaskan, sinar UV terbukti berkontribusi signifikan terhadap timbulnya sejumlah masalah.
Masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat sinar UV yang tinggi, antara lain:
- Kerusakan pada lapisan kulit, terutama berkaitan dengan penurunan fungsi kolagen yang menimbulkan bercak-bercak berwarna gelap (photodamage)
- Pembentukan kanker (karsinogenesis)
- Kerusakan kulit sebagai akibat dari terjadinya supresi imun (depresi dan penurunan fungsi kekebalan tubuh)
- Penuaan dini karena sering terpapar sinar matahari (photoaging)
Prasetyadi memberitahu, jika efek paparan sinar UV dapat timbul secara tiba-tiba atau berkembang dalam waktu yang lama hingga menahun.
Baca Juga: Benarkah Olahraga untuk Perempuan Bisa Membuat Kulit Sehat? Ini Jawaban Ahli
Kondisi tersebut tergantung pada kuatnya paparan sinar UV dan kesehatan masing-masing individu.
Tren tanning bahaya bagi kulit
Sehubungan dengan bahaya sinar UV, kamu perlu tahu dengan tren tanning, atau sengaja berada di bawah terik matahari untuk meratakan warna kulit lumayan berbahaya.
Tidak hanya tanning alami dengan berjemur di bawah sinar matahari, tetapi sinar UV buatan juga berisiko terhadap kesehatan kulit.
Prasetyadi mewanti-wanti, apabila tanning dilakukan sembarangan, maka bisa menyebabkan kulit terbakar (sunburn).
Gejala masalahnya seperti muncul tanda kemerahan pada kulit karena terjadi pelebaran pembuluh darah superfisial setelah terkena paparan sinar UV.
Apabila paparan yang didapat tergolong ekstrem, memungkinkan seseorang mengalami masalah kulit membengkak atau melepuh seperti luka bakar.
Prasetyadi menerangkan bahwa upaya tanning dalam jangka panjang tidak direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena berisiko menyebabkan kanker kulit.
Baca Juga: Mengenal Vitiligo, Penyakit Kulit yang Kerap Buat Penderita Tidak Percaya Diri
"Kanker kulit yang berhubungan dengan paparan sinar UV adalah Karsinoma Sel Basal (KSB), Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) dan Melanoma Maligna (MM)," ujar Prasetyadi, mengutip Kompas.com.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, KSB saat ini menduduki peringkat pertama jenis kanker kulit terbanyak yang dialami orang-orang di seluruh dunia.
Ia menambahkan, mulanya laki-laki lebih rentan terkena penyakit tersebut daripada perempuan. Akan tetapi, hal ini mulai berubah.
Prasetyadi bahkan pernah melakukan penelitian terkait kanker kulit KSB di Kota Solo.
Hasil penelitiannya, kencenderungan dalam 5 tahun terakhir telah berubah, di mana kasus kanker kulit KSB lebih banyak dijumpai pada perempuan dibanding laki-laki. (*)