Angkat Kisah Remaja Perempuan dan Mimpinya, Film 'Yuni' akan Berkompetisi di Festival Film Toronto
Mengangkat kisah remaja perempuan dalam menggapai mimpinya, film Yuni garapan Kamila Andini akan berkompetisi di Festival Film Toronto.
Parapuan.co - Beberapa minggu terakhir ini, kita menerima banyak kabar baik berupa prestasi-prestasi anak bangsa di kancah internasional.
Diawali dengan prestasi para atlet di Olimpiade Tokyo 2020, kemenangan film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas di Festival Film Locarno, dan kini film Yuni yang berkompetisi di Toronto International Film Festival (TIFF).
Film panjang yang diproduksi di Serang, Banten ini adalah karya salah satu sutradara perempuan kebanggaan Indonesia, Kamila Andini.
Baca Juga: Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' Menang Golden Leopard Locarno Film Festival
Trailer resmi film Yuni sekarang sudah dapat kita saksikan di kanal YouTube milik Festival Film Toronto.
Trailer berdurasi dua menit tersebut menceritakan perjalanan Yuni, seorang remaja perempuan yang masih duduk di sekolah menengah atas.
Karakter yang diperankan aktris muda Arawinda Kirana tersebut dikenal sebagai siswi yang pintar di sekolah dan guru-guru mendukung prestasi akademiknya.
Yuni juga memiliki mimpi yang besar terkait pendidikannya, ia ingin terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai.
Namun tak disangka, ada masalah yang datang di tengah perjalanan Yuni dalam menempuh pendidikannya.
Orang tua Yuni merencanakan perjodohannya dengan seorang laki-laki yang lebih dewasa.
Orang tua Yuni memintanya untuk segera menikah dan berkeluarga walaupun mereka tahu bahwa Yuni masih ingin bersekolah.
Konflik batin antara kewajiban sebagai anak kepada orang tua serta mimpi-mimpinya membuat Yuni gusar dan kebingungan.
Film ini menggambarkan masa remaja yang seharusnya penuh kebahagiaan seketika harus berubah menjadi sebuah kebimbangan.
Kamila Andini, yang sebelumnya menyutradarai film Sekala Niskala, menggambarkan tokoh Yuni dengan barang-barang dan pakaian serba ungu.
Ia juga memberikan gambaran masa remaja di pinggiran kota, serta dialog berbahasa Banten yang jarang ditemukan di film-film lainnya.
Baca Juga: Penyalin Cahaya, Film Panjang Pertama Wregas Bhanuteja Angkat Isu Kekerasan Seksual
Warganet di media sosial menilai film Yuni merupakan film yang langka karena membahas mimpi perempuan remaja dengan budaya Banten.
Film Yuni akan berkompetisi bersama tujuh film dari negara-negara berbeda lainnya di program kompetisi Festival Film Toronto 2021.
Film Yuni juga diproduksi oleh Fourcolours Films yang bekerja sama dengan Akanga Film Asia Singapura, Manny Films Perancis, dan dikembangkan di Torino Film Lab. (*)