Minggu, 5 Oktober 2025

Standar Kecantikan Perempuan Hanya Mitos, Mengapa? Ini Penjelasannya

Untuk terlihat cantik, perempuan tidak perlu mendapat validasi dan mengikuti standar kecantikan di masyarakat karena hal tersebut hanya sebuah mitos!

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-07 15:01:13 

Parapuan.co ­ -  Banyak perempuan beranggapan kalau cantik berarti sesuai dan mengikuti standar kecantikan di masyarakat.

Tidak mengherankan kalau untuk mengikuti standar kecantikan di masyarakat, banyak yangr ela melakukan banyak hal, termasuk operasi. 

Perempuan seringkali berusaha memenuhi standar kecantikan di masyarakat untuk mendapatkan validasi.

Padahal, seorang perempuan tidak perlu merubah dirinya agar sesuai dengan standar kecantikan di masyarakat yang terus berubah. Sebab, semua perempuan cantik dan berharga. 

Hal ini juga disampikan oleh Ajeng Patria Meilisa, M.Si, seorang Akademisi Ilmu Komunikasi dan mantan finalis Puteri Indonesia tahun 2008.

Menurut Ajeng, standar kecantikan akan terus berubah karena pengaruh tertentu. Bahkan, standar kecantikan perempuan akan terus berubah seiring berjalannya waktu.

Sebab,  setiap wilayah dan negara juga memiliki standar kecantikan yang berbeda.

“Jika dilihat dari history, standar kecantikan selalu berubah dari masa ke masa. Jaman dulu kecantikan seperti istri Rama (cerita kuno Rama dan Sinta) kemudian masyarakat mulai berkiblat ke westernize sehingga cantik itu seperti boneka barbie, tinggi, mata berwarna, rambut blonde,” jelas Ajeng.

Ajeng juga mengatakan bahwa standar kecantikan seorang perempuan dapat dipengaruhi oleh produk kosmetik.

Dirinya kemudian memberi contoh jika beberapa produk lipstick saat ini menunjukan standar kecantikan seorang perempuan memiliki bibir yang tebal.

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Menghilangkan Rasa Insecure Perempuan Single


Sebab ada contoh produk yang diiklankan terus-menerus, hal ini bisa mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan model bibir tebal hingga berusaha merubah bentuk bibir yang sudah dimiliki.

Bukan hanya terus berubah, standar kecantikan di setiap negara juga berbeda. 

Setiap negara menunjukan standar kecantikan perempuan yang berbeda dan bisa jadi hal ini bertentangan dengan negara lainnya. 

Di wilayah tertentu seseorang yang bertubuh plus size dianggap sudah memenuhi standar kecantikan mereka, sedangkan hal ini bertentangan dengan standar kecantikan perempuan Asia.

Tak hanya itu, Ajeng juga menjelaskan bahwa warna kulit memengaruhi standar kecantikan seorang perempuan.

“Demikian juga dengan warna kulit. Ada yang mengganggap hitam legam sebagai eksotik. Sedangkan lainnya, memuja warna kulit putih,” tambahnya.

Pada akhirnya, standar kecantikan hanyalah mitos yang beredar di masyarakat ya, Kawan Puan. 

Melihat dari kondisi semacam ini, Ajeng berpendapat bahwa standar kecantikan seorang perempuan tergantung pada masing-masing individu.

Sebab, setiap perempuan perempuan tidak memiliki tolak ukur dan standar tertentu mengingat semua perempuan berharga. 

“Sebenarnya standar kecantikan itu merupakan kenyamanan pada masing masing pemiliknya,” kata Ajeng.

Baca Juga: Pentingnya Mendukung Sesama Perempuan dan Cara Mewujudkannya


Selama perempuan merasa nyaman dengan apa yang dimiliki oleh tubuh mereka, maka mereka sudah memiliki kecantikan dalam diri dan tidak perlu memenuhi standar kecantikan di masyarakat.

Tidak lupa, Ajeng juga menjelaskan jika standar kecantikan seorang perempuan hanya sebuah mitos oleh pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.

“Kalau ada yg memformulasi kecantikan dengan standar tertentu itu adalah mitos yang diciptakan oleh pihak-pihak yang hendak memperoleh keuntungan secara ekonomi atau politis,” tutupnya.

Untuk terlihat cantik, kamu tidak perlu mengikuti standar kecantikan di masyarakat. Sebab, juga tidak memerlukan validasi dari orang untuk terlihat cantik.

Perlu diingat bahwa semua perempuan cantik dan berharga ya, Kawan Puan. 

(*)

Baca Juga: Begini Cara Women Support Women yang Bisa Kita Tiru dari Film Moxie

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved