Gugat Disney Atas Pelanggaran Kontrak, Scarlett Johansson Terima Dukungan dari Organisasi Perempuan
Aktris Scarlett Johansson menggugat perusahaan Disney atas pelanggaran kontrak. Tiga organisasi perempuan ini pun ikut mendukung Scarlett.
Parapuan.co - Baru-baru ini aktris Scarlett Johansson mengajukan gugatan kepada Disney terkait kontrak kerjanya.
Ia menyatakan bahwa studio tersebut melanggar kontraknya ketika merilis Black Widow secara bersamaan di bioskop dan di Disney+.
Namun, Scarlett menerima respons yang tidak berkenan dari pihak Disney.
Melansir dari Hollywood Reporter, sebagai tanggapan, juru bicara Disney menyampaikan pernyataan yang cukup menyinggung.
"Gugatan itu sangat menyedihkan karena mengabaikan efek global yang mengerikan dan berkepanjangan dari pandemi ini," ungkap juru bicara Disney.
Baca Juga: Black Widow Jadi Film Terlaris Sepanjang Pandemi, Apa Alasannya?
"Disney telah sepenuhnya mematuhi kontrak Ms. Johansson dan perilisan Black Widow di Disney+ dan bioskop telah secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan kompensasi tambahan selain gaji yang telah dia terima hingga saat ini," ujar juru bicara Disney melanjutkan.
Tiga organisasi perempuan yaitu Women In Film (WIF), ReFrame, dan Time's Up, merasa tanggapan dari pihak Disney merupakan bentuk serangan berbasis gender.
Mereka pun bermitra untuk menulis sebuah pernyataan untuk menuntut Walt Disney Company.
Dalam surat pernyataan, organisasi pembela hak perempuan tersebut menghindari mengambil fokus tentang permainan bisnis.
Mereka ingin memusatkan perhatian pada komentar tentang gaji Scarlett sendiri yang dinilai sebagai bentuk serangan berbasis gender.
"Meskipun kami tidak mengambil fokus pada masalah bisnis dalam litigasi antara Scarlett Johansson dan Perusahaan Walt Disney, kami menentang pernyataan Disney baru-baru ini," tulis organisasi-organisasi tersebut.
"Disney mencoba untuk menggambarkan Scarlett Johansson sebagai orang yang sensitif atau egois untuk membela hak bisnis kontraktualnya," tulis mereka lebih lanjut.
"Serangan berbasis gender tidak memiliki tempat dalam bisnis dan lingkungan industri di mana perempuan dan anak perempuan sering dianggap kurang mampu daripada laki-laki untuk melindungi kepentingan mereka sendiri tanpa mendapatkan kritik," tambahnya.
Baca Juga: Scarlett Johansson Kritik Hypersexualization di 'Iron Man 2', Istilah Apa Itu?
Selain organisasi perempuan, Scarlett Johansson juga menerima dukungan hari wakil direktur agensi terkenal, CAA Bryan Lourd.
Dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, Bryan Lourd juga mempermasalahkan pernyataan dari Disney.
"Mereka tanpa malu-malu dan salah menuduh Ms. Johansson tidak peka terhadap pandemi global dalam upaya untuk membuatnya tampak seperti seseorang yang berbeda," kata Bryan Lourd.
"Scarlett telah menjadi partner Disney dalam sembilan film dan telah menghasilkan miliaran bagi Disney dan pemegang sahamnya," katanya menambahkan.
"Perusahaan menyinggung soal gajinya dalam pernyataan pers mereka adalah sesuatu yang tidak pantas," tandas Bryan Lourd.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Serial Marvel The Falcon and The Winter Soldiers
Netizen pun ikut kecewa dengan respons Disney kepada Scarlett yang selama ini sudah sangat setia dan bangga dengan pekerjaannya bersama Disney.
Scarlett juga memiliki hubungan baik dengan semua aktor, penulis, sutradara, produser, dan tim kreatif Marvel yang telah menjadi bagian hidupnya selama lebih dari satu dekade. (*)