Selasa, 7 Oktober 2025

Tesla Putuskan Masuk ke Thailand untuk Investasi, Bagaimana dengan RI?

Meskipun Tesla belum secara resmi memasuki negara itu, sudah ada cukup banyak kendaraan listrik Tesla di Thailand.

Fox Business
Elon Musk 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORKTesla resmi memperluas ekspansi ke pasar Thailand.

Tesla Company (Thailand) Ltd sudah teregistrasi sebagai perusahaan baru di Thailand. Nilai investasi awal disebutkan sekitar Rp 1,2 triliun.

Perusahaan berusaha keras untuk memasuki pasar India selama bertahun-tahun, tetapi upaya itu ditunda awal bulan ini.

Dikutip dari laman Department of Business Development, Ministry of Commerce Thailand. Tesla resmi terdaftar sebagai perusahaan sejak Rabu (25/5/2022).

Tujuan utama Tesla melakukan penetrasi ke pasar Thailand yaitu menjual kendaraan listrik (electric vehicles). Pabrikan asal Amerika Serikat ini juga akan memasang sistem sektor energy storage system (ESS) atau sistem penyimpanan energi.

Baca juga: Tesla akan Bangun Pabrik Baterai dan Mobil Listrik di Indonesia

Dalam lampiran itu tidak disebutkan Tesla akan memproduksi atau merakit mobil listrik.

Meskipun Tesla belum secara resmi memasuki negara itu, sudah ada cukup banyak kendaraan listrik Tesla di Thailand.

Kendaraan listrik tersebut telah diimpor secara pribadi oleh pemiliknya dan itulah faktor yang diperhitungkan Tesla saat mempertimbangkan memasuki pasar baru.

Bahkan pihak kepolisian Thailand membeli armada kendaraan Tesla Model 3 untuk digunakan sebagai mobil patroli polisi pada tahun 2020.

Baca juga: Penjualan Mobil Listrik di Australia Meningkat, Tesla Model 3 Pimpin Pangsa Pasar

Dikutip dari electrek.co, Jumat (27/5/2022) pasar mobil Thailand lebih signifikan dengan mencatat lebih dari 750.000 unit mobil terjual di pasar tahun lalu, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 800.000 hingga 900.000 unit tahun ini.

Namun, sebagian besar kendaraan tersebut tidak berada dalam kisaran harga yang sama dengan kendaraan Tesla.

Sementara itu, Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara pertama di mana Tesla secara resmi akan menjual kendaraannya.

Menariknya, Tesla juga telah terdaftar di Thailand untuk menjual produk sistem penyimpanan energi dan baterainya, yang sebagian besar terbatas di AS.

Luhut: Tidak Semudah Menjentikkan Jari

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan realisasi investasi perusahaan milik Elon Musk membutuhkan waktu dan proses yang tidak singkat.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi dari Tesla, Inc.

“Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar. Apalagi ini investasi dengan nilai jumbo," ucap Menko Luhut dikutip Rabu (25/5/2022).

"Jadi kita harus sabar, supaya nantinya bisa benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat dan negara seperti yang kita semua harapkan,” tambahnya.

Menko Luhut menyebut pemerintah telah menjalin komunikasi yang sangat baik sejak dua tahun belakangan.

Ia meyakini pendiri SpaceX tersebut, tertarik untuk melakukan investasi terhadap industri nikel di Indonesia yang sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ekosistem kendaraan listrik.

Luhut menambahkan negosiasi secara intensif dilakukan untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang akan dipakai.

Namun demikian, keputusan akhir mengenai investasi akan berada di tangan perusahaan.

“Tim dari Tesla bergerak sangat cepat. Mereka sudah datang ke Indonesia awal bulan ini, mengunjungi beberapa pabrik pengolahan nikel, dan kita juga merespon dengan tidak kalah cepat untuk menunjukkan keseriusan dan support kita. Tapi yang harus diingat, ini masih dalam tahap negosiasi, jadi sekali lagi, semua harus bersabar,” lanjutnya.

Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan bahwa pembicaraan antara Indonesia dengan Elon Musk akan meliputi bahasan mengenai investasi, teknologi dan inovasi.

Baca juga: Hacker Berhasil Bobol Mobil Tesla Hanya Dengan Sistem Bluetooth

Hal itu disampaikan kepala negara dalam kunjungan ke pabrik SpaceX di Boca Chica, Texas.

Dari pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengundang orang terkaya di dunia itu datang ke Indonesia pada bulan November nanti untuk menghadiri forum The Business 20 atau B20 yang merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. 

Soal Kabar Kerja Sama Dengan Tesla, Ini Pernyataan Antam

PT Aneka Tambang (Antam) ikut serta dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan pendiri SpaceX Elon Musk beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Antam Nicolas Kanter mengaatakan, Antam menjadi salah satu perusahaan yang diundang Kemenko Marves untuk berbicara dengan tim dari Tesla.

"Jadi ada beberapa perusahaan yang kami tahu berbicara dengan Tesla," kata Nico, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Gigafactory Shanghai Langsung Ngegas Ekspor Mobil Tesla Pasca Lockdown Covid-19

Menurutnya, setelah pertemuan tersebut hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya, tetapi pihak Tesla memiliki ketertarikan berinvestasi di Indonesia.

"Saya melihat ketika menandatangani framework agreement mereka ada ketertarikan, tapi kita belum bisa bilang ada komitmen tertentu, itu belum," kata Nico.

Nico menyebut, pihak Tesla saat itu hanya bertanya terkait bisnis yang dijalankan Antam, tetapi hal ini masih sangat awal belum ada komitmen apapun.

Baca juga: Saingi Tesla, Volkswagen Siap Memproduksi 800.000 Mobil Listrik Tahun Ini

"Mereka lagi menjajaki, tapi ini sangat awal," ucapnya.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi perusahaan milik Elon Musk, Tesla di Austin, Texas, Amerika.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut bersama para delegasi membicarakan mengenai electric vehicle, renewable energy dan juga mengenai B20 bersama Elon Musk.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved