Diterpa Gejolak Penurunan Harga, Dua Negara Asia Ini Pimpin Adopsi Kripto
Vietnam adalah satu dari tiga negara di kawasan Asia yang memiliki jumlah pengguna Bitcoin terbanyak selama beberapa tahun terakhir.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah gejolak penurunan harga berkepanjangan atau bear market, Vietnam justru mencatatkan diri sebagai negara yang mengadopsi aset kripto terbanyak di Asia.
Menurut laporan yang dihimpun perusahaan analitik blockchain Chainalysis Geography of Cryptocurrency, Vietnam adalah satu dari tiga negara di kawasan Asia yang memiliki jumlah pengguna Bitcoin terbanyak selama beberapa tahun terakhir.
“Vietnam menunjukkan daya beli yang sangat tinggi dan adopsi yang disesuaikan dengan populasi di seluruh alat cryptocurrency terpusat, DeFi (keuangan terdesentralisasi), dan P2P (peer-to-peer),” kata laporan itu.
Lonjakan pengguna aset kripto di Vietnam mulai terjadi sejak 2021 lalu, dimana saat ini jumlah pemilik cryptocurrency telah mencapai 21 persen. Jumlah tersebut kian melesat setelah pengembang game Vietnam Sky Mavis meluncurkan sebuah game blockchain Axie Infinity pada paruh pertama 2022.
Baca juga: Pasar Kripto Makin Perkasa, Bitcoin Sempat Tembus 21.000 Dolar AS
Dengan mengusung konsep baru, Axie Infinity yang dilengkapi fitur Play-to-Earn dapat membantu pengguna mengumpulkan pundi – pundi cuan.
Untuk cara mainnya pengguna cukup bertarung melawan monster atau pemain lain, apabila pengguna dapat menyelesaikan tantangan tersebut maka mereka akan langsung mendapatkan hadiah token digital seperti NFT Axie Infinity Shard (AXS) dan Small Love Potion (SLP) yang nantinya dapat ditukarkan dengan koin kripto.
Berkat peluncuran ini jumlah investor kripto yang ada di Vietnam dilaporkan bertambah sebanyak 21 persen. Meski popularitas Axie Infinity pada Maret lalu sempat jatuh akibat aksi peretasan yang menargetkan mengeksploitasi jembatan Ronin, namun hal tersebut tak lantas membuat jumlah pengguna kripto Vietnam menyusut.
Menyusul Vietnam, negara tetangganya yakni Filipina belakangan ini juga tengah mengalami peningkatan pengguna kripto. Mengutip dari Coindesk negara dengan julukan mutiara laut Orien ini sejak 2021 lalu telah menjadi negara pengadopsi kripto nomor dua di Asia.
Sama seperti Vietnam, sejak peluncuran game Axie Infinity jumlah investor Filipina juga ikut terkerek naik sebanyak 25 persen. Selain karena game blockchain Axie Infinity jumlah pengguna kripto di Filipina melonjak karena sebagian besar warga negara ini memanfaatkan koin kripto sebagai alat untuk mengirim uang.
Menurut Chainalysis langkah ini diambil untuk menghemat tabungan mereka pada saat volatilitas mata uang fiat tengah mengalami penurunan nilai akibat inflasi.
Berkat transaksi ini Bank Dunia mencatat pengiriman uang dalam bentuk kripto yang dilakukan warga Filipina telah memberikan dorongan pemasukan hingga 9,6 persen bagi PDB negara.
Mengungguli Mesir yang dianggap sebagai ladang para investor kripto, dimana hasil pengiriman uang kripto yang didapatkan Mesir hanya menyumbang 8 persen bagi PDB negara.