Cuma di Bawah Brasil, Indonesia di Peringkat Kedua Negara Terdepan Adopsi Kripto
Indonesia dinyatakan berada di peringkat teratas sebagai negara yang memiliki adopsi kripto terbanyak di dunia setelah Brasil.
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah survei yang dilakukan bursa cryptocurrency berbasis di Amerika Serikat, Gemini, Indonesia dinyatakan berada di peringkat teratas sebagai negara yang memiliki adopsi kripto terbanyak di dunia setelah Brasil.
Dalam survei yang dilakukan bulan November 2021 dengan melibatkan hampir 30 ribu orang dari 20 negara itu disebutkan kripto menjadi salah satu aset investasi terpopuler sepanjang tahun lalu.
Penduduk Indonesia dan Brasil sukses menjadi pemimpin dalam adopsi kripto di pasar internasional dengan perolehan 41 persen.
Baca juga: Belanja di 170 Toko Swalayan Australia Ini Bayarnya Bisa Pakai Kripto
Angka tersebut cukup tinggi di banding angka kepemilikan kripto di AS yang hanya 20 persen, sementara Inggris memperoleh 18 persen.
Ramainya adopsi kripto di berbagai penjuru dunia, sebagian besar di picu adanya kepedulian para investor akan investasi masa depan.
Baca juga: Dompet Kripto Trezor Selidiki Laporan Serangan Phishing Terhadap Penggunanya
Situs cryptopotato mencatat, dengan kelebihan kripto yang dapat bertahan di tengah adanya inflasi membuat sebagian besar masyarakat dunia mulai melirik kripto sebagai aset investasi yang menjanjikan.
Bahkan sebanyak 64 persen masyarakat Indonesia dan India percaya jika kripto dapat dijadikan tameng saat negara mengalami inflasi.
Baca juga: Praktisi: Indonesia Masuki Fase Paling Awal untuk Adopsi Kripto, NFT dan Metaverse
Meski di Indonesia kripto belum disahkan sebagai alat pembayaran dan perusahaan kripto lokal banyak yang ditentang otoritas jasa keuangan (OJK), namun hal tersebut tidak menyurutkan minat beli kripto di kalangan masyarakat Indonesia.
Dikutip dari CoinGecko, pesona mata uang kripto khususnya Bitcoin yang kian meningkat di tahun 2021, juga berhasil membuat mata uang satu ini menembus rekor tertinggi sepanjang masa dengan perolehan 68.000 dolar AS atau setara Rp 975 juta (Dengan satuan USD Rp 14,344)