Eshark, Token Kripto Games asal Indonesia Bakal Masuk di Bursa Eropa
Dibangun dalam jaringan Binance Blockchain BEP-20, kripto lokal ini mengusung konsep Crypto for Gamers.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Developer Eshark Token (ESHK) mengadakan acara Exclusive Community Gathering di Grand Hyatt Ballroom, Jakarta (30/10/2021) kemarin.
Acara ini diselenggarakan sebagai upaya memperkuat jaringan komunitas, mengenalkan roadmap project Eshark dan brand ambassador ESHK kepada publik.
Eshark Token adalah kripto karya anak bangsa yang digagas oleh Steven Taslim, dkk.
Dibangun dalam jaringan Binance Blockchain BEP-20, kripto lokal ini mengusung konsep Crypto for Gamers.
Ke depannya Eshark akan melengkapi ekosistem di sektor industri gaming dan esports global sebagai alat transaksi dan aset digital.
Dalam sesi Ask Me Anything, Steven memberikan banyak kesempatan kepada publik untuk bertanya dan mengenal project Eshark lebih dalam, salah satunya ialah mengenai WhiteBIT, yaitu platform perdagangan mata uang digital global asal Eropa dimana ESHK akan listing untuk pertama kali.
Baca juga: Kian Meningkat, Pengguna Aset Kripto Mencapai 7,4 Juta Orang
“Ada banyak penawaran dari cypto exchange kepada ESHK, salah satunya dari WhiteBIT. Dan mengapa kita memilih WhiteBIT untuk listing pertama kali, karena WhiteBIT memiliki volume market cap yang tinggi,” ungkap Steven, CEO Eshark Token.
Steven juga menjelaskan alasan lain mengapa ESHK listing pertama kali di pasar luar negeri, yaitu untuk memenuhi persyaratan agar kripto dapat listing di pasar dalam negeri, di mana minimal kripto yang akan didaftarkan telah listing di tiga pasar kripto global.
"November kita akan listing di dua crypto exchange, salah satunya WhiteBIT. Dan satu lagi pada Desember. Namun kita belum bisa mengumumkan dua crypto exchange mana yang telah dipilih, karena hak yang mengumumkannya untuk pertama kali adalah pihak exchange tersebut," lanjut Steven.
Dalam acara community gathering, developer juga menghadirkan beberapa trader, singer & crypto influencer, dan bahkan memperkenalkan brand ambassadornya yang bernama Lola Zieta.
Sebagai cosplayer, meskipun terbilang baru di dunia cryptocurrency, Lola mengaku cukup percaya diri dengan menjadi brand ambassador Eshark.
Menurutnya konsep fundamental yang diusung oleh kripto lokal ini sangat menarik.
Saat ditanya rencana apa saja yang akan dilakukannya sebagai brand Ambassador, Lola menjawab:
"Hal paling pertama adalah spread awareness, ya. Jadi basic knowledge dulu yang terpenting, kemudian to educate people, kemudian to let them know Eshark itu apa. Selain dari benefit, kenapa eshark token itu lebih preferable dari yang lainnya".
Steven juga mengatakan bahwa kedepannya Eshark Token akan terus menciptakan kerjasama dengan banyak influencer dan atlit esports sebagai upaya meningkatkan brand awareness.
Acara community gathering ini juga dihadiri oleh Tigran, Head Incubator Tokokripto.
Dia mengapresiasi dan turut berkomentar mengenai event yang diselenggarakan oleh developer, menurutnya meskipun kripto ini dari lokal, namun fundamental yang ditawarkannya bersifat lintas negara.
Baca juga: Kemunculan Sentimen FUD Tidak Terlalu Berpengaruh Terhadap Nilai Aset Kripto
"Dari segi fundamental sangat menarik, ini ada addressable market yang begitu besar, dan sifatnya cross border. Di awal memang ditujukan untuk orang indonesia, tapi ini kan bisa transborders".
Tigran juga menambahkan terkait keberhasilan Eshark dalam fase Initian Coin Offering (ICO) beberapa waktu lalu yang mencapai 98% dari 20 milyar token yang ditawarkan kepada publik Indonesia.
"Pertama ICO ini dilaksanakan sesudah Eshark ini membangun komunitas, jadi itu sebuah langkah yang benar. Itu hal yang sama seperti Tokokripto, kami membangun komunitasnya dulu, kami membangun use case-nya dulu, baru setelah itu kita ICO token".
Saat ditanya apakah Eshark Token kedepannya akan listing di Tokokripto, Tigran mengaku bahwa pihaknya terbuka dan menurutnya Tokokripto akan menjadi pihak yang mendukung dan menjadi fasilitator untuk suksesnya token-token lokal Indonesia.