Senin, 6 Oktober 2025

Incar Pasar Afrika, Ejara Kamerun Tawarkan Layanan Kripto dan Investasi Berbahasa Prancis

Saat ini Ejara memiliki lebih dari 8.000 pengguna dari Kamerun, Pantai Gading, Burkina Faso, Mali, Guinea, dan Senegal,

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
International Investment
Ilustrasi aset kripto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, YAOUNDE - Saat pasar cryptocurrency di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) semakin cuan, pengadopsian cryptocurrency di Afrika justru bervariasi secara regional.

Negara-negara dengan mata uang yang saat ini tidak stabil seperti Naira Nigeria melihat penggunaan crypto sangat berpeluang besar, sedangkan wilayah lain yang menggunakan Francophone Africa (franc CFA) kurang mengadopsi crypto.

Sebuah wilayah dengan lebih dari 200 juta orang yang menggunakan franc CFA adalah salah satu pasar paling ramah crypto di Afrika.

Baca juga: Tajir Melintir, 6 Miliarder Kripto Ini Gabung ke Jajaran Orang Terkaya di Dunia, Simak Profilnya

Namun hanya beberapa pemain yang mengambil keuntungan dari pasar.

Oleh karena itu, Ejara, sebuah perusahaan berusia satu tahun yang didirikan oleh Nelly Chatue-Diop, telah mengumpulkan 2 juta dolar AS untuk merintis penggunaan crypto dan layanan investasi di wilayah tersebut.

CoinShares Ventures dan Anthemis Group memimpin putaran ini, mereka bergabung dengan Mercy Corps Ventures, Lateral Capital, LoftyInc Capital dan NetX Fund.

Baca juga: BMW Berinvestasi di Startup Teknologi Lithium, Lilac Solutions

Selain itu, dua investor lainnya, Pascal Gauthier dari Ledger dan Jason Yanowitz dari Blockworks serta sebuah lembaga dana sosial sindikat pun turut berpartisipasi.

Founder dan CEO Ejara, Chatue-Diop tumbuh di Douala, Kamerun, keluarganya mengalami peristiwa yang kemudian mengubah hidup mereka saat Prancis mendevaluasi franc CFA pada 1994.

Menurutnya, ini menjerumuskan keluarganya dan jutaan orang lainnya ke dalam krisis keuangan.

"Saya masih sangat muda saat itu dan kami adalah bagian dari ekonomi kelas menengah. Dalam semalam, semua tabungan kami berkurang, pemerintah bahkan tidak dapat membayar gaji. Jadi, di usia yang masih muda itu saya bertanya pada diri sendiri 'kami telah melakukan segalanya dengan benar tapi mengapa masih berakhir di zona itu?', jadi itu tetap ada di pikiran saya," kata Chatue-Diop.

Pada 2015, ia pun berkenalan dengan blockchain dan berpikir itu adalah teknologi yang sempurna untuk memecahkan masalah yang ia hadapi saat tumbuh dewasa.

Ilustrasi aset kripto.
Ilustrasi aset kripto. (CPA Canada)

"Ini membantu saya memahami bahwa orang dapat memperoleh kembali kendali penuh atas tabungan, pendapatan, dan mereka dapat melindungi serta menumbuhkan kekayaan mereka," tegas Chatue-Diop.

Sehingga ia pun bermitra dengan teman lamanya, pengusaha bernama Baptiste Andrieux, untuk memulai Ejara di Kamerun dan wilayah Francophone yang lebih besar.

Biasanya, mata uang crypto di negara Afrika yang berbahasa Prancis dicadangkan untuk beberapa elit yang ingin mendiversifikasi aset mereka.

Ejara ingin menyamakan kedudukan ini untuk rata-rata orang Afrika yang berbahasa Prancis, sehingga mereka dapat berinvestasi hanya 5.000 CFA atau sekitar 9 dolar AS.

"Transparansi dan keamanan bawaan dari blockchain dikombinasikan dengan popularitas mobile banking di Afrika menjelaskan kepada saya bahwa platform investasi seluler berbasis blockchain adalah kunci untuk memperluas inklusi keuangan," papar Chatue-Diop.

Dikutip dari laman Techcrunch, Jumat (8/10/2021), Chatue-Diop mengatakan crypto sangat ideal untuk diluncurkan karena apa yang diwakilinya dalam hal memiliki kendali penuh atas aset seseorang.

Tema berulang yang muncul saat berlangsungnya diskusi umum terkait cryptocurrency adalah dompet yang digunakan terkait penyimpanan kunci pribadi.

Dengan dompet kustodian, perusahaan pihak ketiga akan memegang kunci pribadi, namun dompet non-penahanan memungkinkan pengguna memiliki dan menyimpan kunci mereka.

Meskipun wacana seputar investasi dan ritel crypto adalah salah satu kendali, dompet kustodian yang disediakan oleh sebagian besar platform crypto di Afrika tidak memberikan banyak kendali kepada pengguna.

Chatue-Diop mengatakan itu besar pada keamanan, privasi, dan kepemilikan.

Itulah sebabnya ia mengambil langkah-langkah untuk memberikan dompet non-penahanan kepada pengguna Ejara sehingga mereka dapat membeli, menjual, menukar, dan menyimpan investasi crypto mereka secara aman.

Namun, perusahaan itu juga berencana untuk melakukan diversifikasi dengan menyediakan aset lain, termasuk saham fraksional, saham dan komoditas.

Saat ini Ejara memiliki lebih dari 8.000 pengguna dari Kamerun, Pantai Gading, Burkina Faso, Mali, Guinea, dan Senegal, serta orang Afrika berbahasa Prancis di Eropa, Asia dan AS.

Perusahaan ini melayani mereka melalui kemitraan dengan pembayaran crypto perusahaan infrastruktur MoonPay, sehingga mereka dapat mengirimkan uang ke teman maupun keluarga yang ada di Afrika.

"Semua ini dilakukan dengan anggaran pemasaran nol," kata Chatue-Diop.

Berbicara tentang pengguna, Chatue-Diop mengklasifikasikan mereka menjadi dua kelompok yakni mayoritas yang membeli crypto untuk menabung demi rencana masa depan dan pemilik bisnis yang sering melakukan transaksi.

"Di Afrika, kebanyakan orang tidak memiliki jaring pengaman yang disebut dana pensiun dan beberapa pelanggan menggunakan Ejara untuk itu. Ada pengguna khususnya ibu, yang menggunakan platform untuk berinvestasi dalam pendidikan perguruan tinggi anak-anak mereka. Kemudian kami memiliki sebagian kecil dari basis pelanggan yang grosir, mereka menggunakan crypto untuk membiayai dan membeli barang-barang mereka dari pemasok luar negeri melalui metode ini," jelas Chatue-Diop.

Investasi awal akan membuat Ejara fokus secara ekstensif pada pertumbuhan, penyebaran fitur dalam road map perusahaan serta memperluas tim produk dan teknologi.

Meltem Demirors dari CoinShares berbicara tentang peluang investasi berbahasa Prancis di Afrika dan kelangkaan pendanaan di wilayah tersebut.

Meskipun franc CFA menyumbang sekitar 25 persen dari populasi benua itu, ia mengatakan bahwa startup di wilayah tersebut telah menarik kurang dari 1 persen dari modal ventura.

Demirors berpendapat putaran pendanaan Ejara menawarkan secercah harapan, terutama di ruang yang sebagian besar belum dimanfaatkan sebagai fintech.

"Kami sangat senang bekerja dengan Chatue-Diop dan tim Ejara untuk memberikan layanan keuangan melalui dompet non-penahanan dan menawarkan tingkat kepercayaan serta transparansi baru kepada penabung dan investor Francophone," kata Demirors.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved