Maulid Nabi Muhammad SAW
Khutbah Jumat 5 September 2025 Tema Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Pentingnya Akhlak di Era Modern
Khutbah Jumat 5 September 2025 Tema Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, tentang Maulid Nabi dan Pentingnya Akhlak dalam Kehidupan Modern.
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Jumat 5 September 2025 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah, umat Islam di seluruh Indonesia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat.
Di berbagai masjid, tema khutbah Jumat difokuskan pada peringatan Maulid Nabi atau kelahiran Rasulullah SAW sebagai rahmat bagi semesta alam dan pentingnya meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu referensi yang bisa digunakan oleh para khatib adalah teks khutbah Jumat dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur yang mengangkat tema “Maulid Nabi dan Pentingnya Akhlak dalam Kehidupan Modern.”
Khutbah Jumat 5 September 2025 ini mengajak jamaah untuk tidak sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW secara seremonial, tetapi menjadikannya sebagai momentum reflektif untuk memperbaiki akhlak dan perilaku di tengah tantangan zaman.
Dalam teks tersebut, khatib menekankan bahwa Rasulullah SAW diutus bukan hanya sebagai pembawa wahyu, tetapi juga sebagai teladan akhlak yang sempurna, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”
Di era modern yang penuh dengan disrupsi moral, arus informasi yang tak terbendung, dan gaya hidup yang semakin individualistik, khutbah Jumat ini menyoroti bahwa akhlak mulia menjadi benteng utama bagi umat Islam.
Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, sabar, dan penuh kasih sayang, nilai-nilai yang justru semakin relevan di tengah krisis karakter yang melanda berbagai lapisan masyarakat.
Dalam Khutbah Jumat ini juga mengingatkan bahwa memperingati Maulid Nabi bukan hanya dengan perayaan, tetapi dengan memperkuat komitmen untuk meneladani beliau dalam kehidupan nyata: di rumah, di tempat kerja, di media sosial, dan dalam interaksi sosial.
Akhlak bukan sekadar teori, melainkan praktik yang harus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan.
Isi khutbah Jumat 5 September 2025 ini tersusun secara ringkas namun padat, dengan struktur dua bagian yang mencakup pujian kepada Allah dan Rasul, ajakan untuk meningkatkan iman dan takwa, serta penekanan pada pentingnya akhlak sebagai inti dari ajaran Islam.
Mengangkat tema ini di hari Maulid Nabi, khutbah Jumat 5 September 2025 menjadi pengingat bahwa cinta kepada Rasulullah harus diwujudkan dalam perilaku nyata, bukan hanya dalam lisan dan ritual.
Baca juga: 40 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2025 Bahasa Inggris dan Artinya yang Menyentuh Penuh Doa
Di tengah dunia yang semakin kompleks, akhlak mulia adalah solusi abadi yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membangun masyarakat yang beradab, damai, dan bermartabat.
Selengkapnya, simak refrensi teks khutbah Jumat 5 September 2025 tema Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H berikut ini.
Khutbah Jumat 5 September 2025 Tema Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ. نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فإنها وصية الله للمؤمنين، قال تعالى
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللّٰهِ أَتْقَاكُمْ الحجرات:13
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Di antara malam-malam yang mulia, banyak orang menyebut Lailatul Qadar, malam Isra’ Mi’raj, dan malam Jum’at.
Namun, ada satu malam yang jauh lebih istimewa. Yakni malam kelahiran Nabi kita Muhammad SAW, Nabi yang paling mulia, panutan seluruh umat.
Malam itu adalah awal dari karunia Allah yang menuntun manusia menuju cahaya iman, dan darinya lahirlah wahyu yang membawa rahmat bagi alam semesta.
Tidak akan ada Isra’ Mi’raj tanpa kelahiran beliau, tidak akan ada Lailatul Qadar jika bukan karena rahmat yang Allah timpakan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Malam kelahiran beliau menjadi malam paling mulia, membawa petunjuk dan manfaat seluas-luasnya bagi siapapun yang mengingat dan meneladani beliau.
Lahirnya Rasulullah SAW dan terutusunya beliau termasuk misi besar yang membawa peradaban dunia lebih baik.
Memiliki akhlak yang mulia merupakan anugerah terindah Tuhan kepada umat beliau, seperti diriwayatkan:
وَمَا خَيَّرَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ قَطُّ إِلَّا اخْتَارَ أَيْسَرَهُمَا إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِيهِ إِثْمٌ أَوْ قَطِيعَةُ رَحِمٍ فَيَكُونُ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ ذَلِكَ
Beliau selalu memilih kemudahan selagi itu halal, bersikap lembut dan sabar terhadap orang lain, menyapa setiap yang bertemu dengan salam, menegakkan keadilan, dan selalu memulai pertemuan dengan senyum dan persahabatan.
Bahkan ketika berada di majelis ibadah, beliau tetap menghormati orang lain dengan adab, tawadhu’, dan amanah.
Jamaah rahimakumullah,
Inilah akhlak yang perlu kita teladani dalam kehidupan modern. Di tengah kesibukan, teknologi, dan arus globalisasi, akhlak Nabi SAW menjadi cahaya yang menuntun kita untuk tetap berbuat baik, menghormati sesama, dan bersabar menghadapi ujian hidup.
Menyambut maulid Nabi SAW bukan sekadar merayakan hari lahir, tetapi meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari: sabar, jujur, ramah, dan adil.
Di era modern ini, akhlak menjadi fondasi utama agar hidup kita bermakna dan selamat dunia akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
(HR. Ahmad dan Thabrani)
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Maka marilah kita junjung tinggi akhlak mulia, hormati sesama, dan sebarkan kebaikan di lingkungan kita.
Jadikan setiap perbuatan sebagai wujud cinta kita kepada Nabi SAW dan pengabdian kepada Allah SWT.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد
فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فإنها وصية الله للمؤمنين
صلوا وسلموا على نبيكم محمد SAW، كما أمركم الله في كتابه، فقال
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين
اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، وارزقنا الفردوس الأعلى من الجنة، بغير حساب.
اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم انصر الإسلام والمسلمين، وأعلِ بفضلك كلمتي الحق والدين، واجعل هذا البلد آمناً مطمئناً وسائر بلاد المسلمين.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان
ثم أقيموا الصلاة
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.