Selasa, 7 Oktober 2025

Kunjungan Presiden Ke Luar Negeri

Prabowo Ingin Tiru Konsep Pembangunan Perumahan Seperti Singapura

Prabowo Subianto mengakui mencontoh sejumlah program unggulan pemerintah Singapura untuk diterapkan di Indonesia, salah satunya yaitu perumahan murah.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Biro Pers Sekretariat Presiden
KUNJUNGAN PRABOWO - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut dengan penuh kehormatan oleh Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di Parliament House, Singapura, Senin (16/6). Kedua Kepala Negara tersebut membahas berbagai isu strategis bilateral termasuk kerja sama ekonomi, pertahanan, pendidikan, hingga ketahanan pangan dan teknologi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengakui mencontoh sejumlah program unggulan pemerintah Singapura untuk diterapkan di Indonesia, salah satunya yaitu perumahan murah untuk rakyat.

Prabowo menjelaskan program perumahan murah saat ini tengah dikebut agar segera selesai.

“Saya kira Singapura memiliki berbagai kebijakan yang sukses. Pertama, perumahan murah untuk seluruh warga Singapura. Program rumah murah ini telah diinisiasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo. Dan saat ini akan kita kebut,” kata Prabowo dałam pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong di Singapura, Senin (16/6/2025).

Ia menyatakan ada satu juta rumah tapak dan rumah susun (rusun) yang akan dibangun pemerintah pada 2025 ini.  

Prabowo melanjutkan inisiatif Singapura lainnya yang juga ditiru Indonesia adalah perusahaan investasi Temasek.

Baca juga: Prabowo Disambut Presiden Singapura dan Terima Bunga Anggrek Bernama Ibunda

Indonesia kini memiliki Danantara, lembaga investasi yang didirikan untuk mengelola dan mengoptimalkan investasi pemerintah demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Danantara artinya energi masa depan Indonesia. Kami mendirikan Danantara demi generasi Indonesia di masa depan,” tuturnya.

Prabowo berpendapat bahwa jika suatu program ditiru negara lain, maka program tersebut berjalan baik.

Prabowo Ingin Temasek dan Danantara Kolaborasi

Prabowo Subianto pun mendorong kolaborasi strategis antara Temasek Holdings, perusahaan investasi milik negara Singapura, dan Danantara, sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang baru dibentuk.

Kolaborasi bertujuan untuk memperkuat kerja sama di sektor energi hijau dan pengembangan kawasan industri berkelanjutan.

“Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun dalam sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” ujar Prabowo.

Baca juga: Menkum RI Apresiasi Komitmen Singapura Terkait Perjanjian Ekstradisi Kedua Negara

Danantara, yang diluncurkan sebagai dana abadi strategis milik Indonesia, disebut Prabowo sebagai "energi masa depan Indonesia".

Inisiatif ini mengedepankan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang, termasuk proyek transisi energi bersih dan pembangunan kawasan industri ramah lingkungan.

Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar Singapura dalam investasi langsung ke Indonesia.

Tahun lalu, investasi dari Singapura tercatat menyumbang sekitar sepertiga dari total Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.

“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini lebih jauh lagi,” ujarnya.

Prabowo juga menegaskan pentingnya adopsi praktik-praktik terbaik dari Singapura, termasuk dalam hal pembangunan hunian terjangkau, pengelolaan dana negara, dan diplomasi berbasis budaya seperti "Orchid Diplomacy".

Bahkan, dalam momen simbolik yang menyentuh, Prabowo diberikan kehormatan menamai anggrek spesial dengan nama ibundanya, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan kasih sayang seorang ibu.

"Saya belajar dari Singapura dan menurut saya Singapura telah memulai banyak kebijakan yang berhasil," ucapnya.

Pada kunjungan ke Singapura kali ini, ada tiga memorandum of understanding (MoU) tentang pengembangan energi ramah lingkungan yang ditandatangani kedua negara.

Tiga MoU yang diteken yaitu perdagangan listrik energi yang bersih, penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) lintas batas, dan pembangunan kawasan industri hijau bersama di Provinsi Kepulauan Riau.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved