Senin, 29 September 2025

Harapan Warga Teluknaga Punya Hunian Layak, Disambut Program Bedah Rumah PIK2

Tim PIK2 bersama perangkat kecamatan turun langsung meninjau kondisi sepuluh rumah warga di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. 

Editor: Content Writer
Istimewa
BEDAH RUMAH - Harapan masyarakat untuk memiliki hunian layak perlahan diwujudkan melalui program bedah rumah dari PIK2. Pada 17 dan 21 April 2025, tim PIK2 bersama perangkat kecamatan turun langsung meninjau kondisi sepuluh rumah warga di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.  

TRIBUNNEWS.COM - Di balik dinding-dinding rapuh dan atap yang bocor, banyak keluarga di Teluknaga bertahan dengan harapan sederhana: bisa tinggal di rumah yang layak. Harapan itulah yang perlahan diwujudkan melalui program bedah rumah dari PIK2.

Pada 17 dan 21 April 2025, tim PIK2 bersama perangkat kecamatan turun langsung meninjau kondisi sepuluh rumah warga di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. 

Enam rumah nelayan di Tanjung Pasir dan empat rumah warga di berbagai desa menjadi sasaran awal. Ada rumah Ibu Utin di Desa Teluknaga, Bapak Suganda di Kampung Melayu Timur, Ibu Nasih di Desa Pangkalan, dan Bapak Baijuri di Kampung Sukadamai.

Masing-masing rumah menyimpan kisah perjuangan. Dinding kayu yang lapuk, atap seng penuh lubang, kamar mandi di luar tanpa privasi. Semua itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Di sini kita bisa melihat kondisi awal existing warga masyarakat dengan rumahnya yang sudah banyak bolong, dan juga tidak layak huni dan alhamdulillah disini ada CSR dari PIK2 yang Insya Allah kedepannya PIK2 bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang Kecamatan Teluknaga akan siap membantu untuk membedah rumah ini. Terima kasih kepada PIK2 ASG,” ucap Rizki Rizani Fachzi, Sekretaris Camat Teluknaga.

Baca juga: Bhikkhu Thudong Singgah di PIK 2 dengan Sambutan Hangat, Nono: Simbol Toleransi Umat Beragama

Yang paling menyentuh datang dari Maria, putri dari Ibu Nasih, salah satu penerima bantuan. Dengan suara pelan, ia menggambarkan kehidupan yang mereka jalani.

“Kalau hujan suka bocor, kamar mandi masih di luar, aku juga belum punya WC. Puji syukur sekali, karena itu sebagian dari doa-doa aku, harapan aku juga,” ungkap Maria dengan mata berkaca-kaca.

Bagi Maria dan ribuan warga lain yang hidup di pada kondisi pra sejahtera, bantuan ini adalah lebih dari sekadar perbaikan fisik. Itu adalah jawaban dari doa panjang. 

Sekaligus menjadi bentuk bahwa mereka juga berhak hidup layak. Di balik bata dan semen yang kelak membentuk rumah baru mereka, ada martabat yang dipulihkan, ada senyum anak-anak yang tak lagi takut saat hujan turun.

Program bedah rumah dari PIK2 bukan sekadar agenda sosial. Program itu adalah kehadiran nyata di tengah kehidupan nyata. Ketika pemerintah dan dunia usaha bersatu, maka yang hadir bukan hanya bangunan baru—tetapi kehidupan yang baru.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan