Senin, 6 Oktober 2025

Seleksi Guru dan Murid Sekolah Rakyat Dimulai April 2025, Simak Ketentuannya

Proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik Sekolah Rakyat akan dimulai pada April 2025. Simak ketentuannya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Theresia
SEKOLAH RAKYAT - M Nuh di Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019). Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025.

Sementara itu, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.

Baca juga: Gus Ipul Targetkan Sekolah Rakyat di Tiap Kabupaten Kota, Fokus pada Anak dari Keluarga Miskin

Peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif, di mana anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M Nuh, menjelaskan tenaga pendidik akan direkrut dari 60.000 guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Para calon guru juga akan mengikuti seleksi untuk mengukur kompetensi dan kesiapan mereka. 

"Kita ingin tahu para guru itu punya empati sosial. Tidak hanya dia punya kompetensi akademik yang bagus. Tapi paling tidak karena ini berangkatnya adalah dari anak-anak yang punya kelas khusus," ujar M Nuh melalui keterangan tertulis, Kamis (20/5/2025).

Baca juga: Siap Diluncurkan Juli 2025 di 53 Lokasi, Kemensos Matangkan Konsep Program Sekolah Rakyat

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah memetakan persebaran guru agar mereka dapat ditempatkan sesuai dengan lokasi Sekolah Rakyat di daerah asalnya.

Selain itu, pemerintah juga membuka opsi penugasan guru ASN di Sekolah Rakyat.

Dia juga menegaskan Sekolah Rakyat tidak hanya bertujuan memberikan akses pendidikan, tetapi juga menyiapkan para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan.

Meskipun didorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, siswa Sekolah Rakyat juga akan dibekali keterampilan digital masa kini. 

"Jadi anak-anak SMA atau SMP nanti itu sudah kita kenalkan dengan coding, cyber security, data sains dan sebagainya," kata M Nuh.

Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved