Selasa, 30 September 2025

Profil Boy Thohir, Pengusaha Batu Bara yang Bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana

Boy Thohir seorang pengusaha batu bara yang dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan pada 6 Maret 2025.

KOMPAS.com/Yohana Artha Uly
PENGUSAHA BOY THOHIR - Foto Garibaldi Thohir atau Boy Thohir saat ditemui awak media di Universitas Indonesia, Depok pada 16 Oktober 2024. Berikut profil Presiden Direktur Adaro Energy tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM – Garibaldi Thohir, B.B.A, M.B.A. seorang pengusaha tambang batu bara di bawah bendera PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atau biasa dikenal dengan Adaro Energy.

Pria yang juga akrab disapa Boy Thohir itu menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan tersebut.

Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah konglomerat dan pengusaha kelas kakap untuk bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (6/3/2025).

Salah satu yang hadir dalam pertemuan itu yakni Boy Thohir.

Adapun pertemuan tersebut membahas mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Danantara.

Lantas, bagaimana sepak terjang Boy Thohir ?

Profil Boy Thohir

Dikutip dari Wikipedia, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir lahir di Bandar Lampung pada 1 Mei 1965.

Ia merupakan putra dari pasangan Mochammad Teddy Thohir dan Edna Thohir.

Boy Thohir merupakan kakak dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Miliki Negara periode 2024 hingga 2029, yang juga sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Baca juga: Prabowo Bertemu 8 Pengusaha di Istana, Bahas Program MBG hingga Danantara

Ia diketahui pernah mengenyam pendidikan di University of Southern California, Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis tahun 1988.

Kemudian melanjutkan studi S2 di Northrop University, Amerika Serikat, dan berhasil menyandang gelar Magister Administrasi Bisnis pada 1989.

Ia mengawali karier dengan bergabung bersama Astra yang saat itu dipimpin oleh ayahnya.

Setelah merasa cukup belajar di Astra, ia mencoba peruntungannya dengan mendirikan perusahaan properti dengan membangun aparteman di kawasan Casablanca, Jakarta.

Tetapi usaha ini tidak berjalan dengan mulus dan masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama. Akhirnya perusahaan ini dijual ke ayahnya.

Pada tahun 1992, ia bergabung dengan perusahaan tambang di Sawah Lunto, Sumatera Barat yaitu PT Allied Indo Coal. 

Tahun 1997, ia juga memulai bisnisnya di bidang keuangan dengan mengakusisi perusahaan multi finansial PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance). 

Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyedia pembiayaan publik khusunya pembelian sepeda motor Honda.

Pada tahun 2005, bersama Theodore Permadi Rachmat, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno, dan Benny Soebianto, ia membentuk konsorsium baru membeli saham Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia.

Ini menjadi titik balik dari bisnisnya, ia berhasil menjadikan Adaro Energy sebagai perusahaan terbesar kedua di Indonesia setelah PT Kaltim Prima Coal, dan salah satu produsen batubara terbesar kelima di dunia.

Pada tahun 2008, Adaro Energy melakukan penjualan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). 

Adaro mengusung produk batubara dengan brand Envirocoal, batubara yang ditambang dengan konsep ramah lingkungan. 

Pada akhir tahun 2011, Forbes menempatkan Adaro sebagai satu dari 50 Perusahaan Terbaik di Asia

Pada 30 Mei 2013 dengan tujuan memperkuat investasinya, Garibaldi Thohir memborong saham perusahaan yang dipimpinnya sendiri.

Di Adaro Energy, Boy Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur. 

Kemudian, ia pernah ditunjuk menjadi komisaris PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, menggantikan Dwi Soetjipto.

Tak sampai di situ, kakak dari Erick Thohir itu juga pernah didapuk sebagai Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pada tahun 2020 hingga 2023.

Berdasarkan catatan Forbes, Boy Thohir menduduki posisi ke-17 sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2024. 

Harta kekayaan Boy Thohir saat itu mencapai 3,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 61,5 triliun.

Baca juga: Kejagung Bantah Kabar Erick dan Boy Thohir Terlibat Kasus Korupsi Pertamina: Enggak Ada Fakta Itu

Bertemu Presiden Prabowo di Istana

Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah konglomerat dan pengusaha besar ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (6/3/2025).

Mereka yang diundang, yakni Anthony Salim, Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan pertemuan antara Presiden Prabowo dengan sejumlah pengusaha tersebut untuk membahas sejumlah isu nasional.

"Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan," ujarnya.

Yusuf merinci bahwa program yang dibahas seperti Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan, hingga Danantara.

Sebagai informasi, delapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut, berasal dari berbagai sektor industri.

Mereka memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.

(Tribunnews.com/David Adi, Muhamad Deni Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan