Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, 25 Desember 2023, BMKG: 32 Wilayah Hujan Lebat, Kilat, Angin Kencang

TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, Senin 25 Desember 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.

Berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi di 32 wilayah.

Hari ini potensi hujan, kilat, dan disertai angin kencang terjadi di 7 wilayah.

Sementara di 25 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Setinggi 6 Meter di Laut Natuna Utara pada 25 Desember 2023

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:

- DKI Jakarta

- DI Yogyakarta

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Gorontalo

- Maluku Utara

- Maluku

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, 25 Desember 2023: Gelombang Tinggi di Perairan Utara Sabang Capai 4 Meter

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- Jawa Timur

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Gelombang Tinggi 6 M Terjadi di Laut Natuna pada Minggu, 24 Desember 2023

- Nusa Tenggara Timur

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Sulawesi Tenggara

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: DKI Jakarta Berpotensi Hujan Disertai Angin pada Sabtu, 23 Desember 2023

Pemicu Cuaca Ekstrem

Pada hari ini akan terjadi pusat tekanan rendah terpantau di sekitar Selat Malaka yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Natuna hingga Malaysia, dari Aceh hingga Sumatera Utara, dari Riau hingga Kep. Riau.

Selain itu, hal ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Cina Selatan hingga Thailand.

Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah, di sepanjang daerah konvergensi dan low level jet yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

Daerah konvergensi memanjang di Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga Jambi, di Bangka Belitung, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara, di Maluku, dan di Papua.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Laut Banda dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)