Minggu, 5 Oktober 2025

Polusi Udara di Jakarta

Akibat Polusi, Kasus ISPA dan Pneumonia Meningkat Hingga 200 Ribu Kasus

Kemenkes mengungkapkan kemunculan polisi udara di Jabodetabek, menunjukkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia.

Tribunnews.com/Rina Ayu
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemunculan polisi udara di Jabodetabek, menunjukkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.

"Data survelens kami, ada peningkatan kasus ISPA di puskesmas dan rumah sakit di Jabodetabek. Perbulannya rata-rata di atas 200 ribu kasus," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/8/2023).

Lebih lanjut Maxi menjelaskan jika ada beberapa tugas dari Kemenkes dalam menangani kasus polusi ini.

Pertama adalah melakukan edukasi ke masyarakat.

Kedua, upaya pencegahan seperti apa. Ketiga adalah melakukan survelens.

"Kita melakukan deteksi pengukurannya. Tentu tidak hanya kemenkes, bekerja dengan kementerian lainnya," tutur Maxi.

Maxi pun menambahkan, dalam merespon polusi ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi telah Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved