Polusi Udara di Jakarta
Akibat Polusi, Kasus ISPA dan Pneumonia Meningkat Hingga 200 Ribu Kasus
Kemenkes mengungkapkan kemunculan polisi udara di Jabodetabek, menunjukkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemunculan polisi udara di Jabodetabek, menunjukkan adanya peningkatan kasus infeksi saluran napas atas (ISPA) dan Pneumonia.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
"Data survelens kami, ada peningkatan kasus ISPA di puskesmas dan rumah sakit di Jabodetabek. Perbulannya rata-rata di atas 200 ribu kasus," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/8/2023).
Lebih lanjut Maxi menjelaskan jika ada beberapa tugas dari Kemenkes dalam menangani kasus polusi ini.
Pertama adalah melakukan edukasi ke masyarakat.
Kedua, upaya pencegahan seperti apa. Ketiga adalah melakukan survelens.
"Kita melakukan deteksi pengukurannya. Tentu tidak hanya kemenkes, bekerja dengan kementerian lainnya," tutur Maxi.
Maxi pun menambahkan, dalam merespon polusi ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi telah Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara.
Polusi Udara di Jakarta
Dorong Udara Bersih, MPMRent Kembali Gelar Program Uji Emisi Gratis |
---|
Sektor Swasta Tanam Seribu Mangrove di Kepulauan Seribu, Kurangi Masalah Polusi Udara |
---|
Upaya Perbaiki Udara Ibu Kota, DPD HIPPI DKI bersama Pemerintah Tanam Ratusan Mangrove di Jakut |
---|
Tingkat Polusi Tinggi, Industri Asuransi Gelar Vaksinasi Pneumonia Buat Nasabah dan Tenaga Pemasaran |
---|
Lima Langkah Bantu Perbaikan Kualitas Udara, Satu di Antaranya Beralih ke Mobil Listrik |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.