Ida Dayak Obati Warga
Fakta-fakta Ida Dayak, Punya Nama Asli Ida Andriyani, Selalu Didampingi Suami
Berikut fakta-fakta tentang Ida Dayak yang dijuluki wanita sakti karena dapat menyembuhkan penyakit tulang, ternyata bernama asli Ida Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta mengenai Ida Dayak, wanita viral yang konon bisa mengobati patah tulang dan stroke.
Nama Ida Dayak menjadi viral lantaran banyak orang yang datang berbondong-bondong untuk berobat kepadanya.
Sebelumnya ribuan masyarakat mendatangi Markas Divif 1 Kostrad, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).
Kedatangan mereka adalah untuk berobat kepada Ida Dayak.
Masyarakat yang datang tidak hanya berasal dari Depok saja, tetapi juga datang dari luar wilayah seperti Bogor, Jakarta, Bekasi, dan wilayah lainnya.
Namun, pengobatan itu batal digelar lantaran situasi yang tidak kondusif.
Baca juga: PABOI: Pengobatan ala Ida Dayak Perlu Dibuktikan Secara Ilmiah
Lantas siapakah sosok Ida Dayak? Berikut fakta-fakta tentang Ida Dayak:
Mempunyai Nama Asli Ida Andriyani
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, wanita yang diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit tersebut mempunyai nama asli Ida Andriyani.
Ida lahir di Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada 3 Juli 1972.
Ida Andriyani atau yang dikenal dengan Ida Dayak merupakan warga transmigrasi lokal yang bermukim di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser.
Buntut viralnya video Ida Dayak melakukan pengobatan, banyak orang rela antre berjam-jam untuk berobat kepadanya.
Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan akan melakukan pembinaan terhadap tenaga penyehat tradisional (hatra).
"Kita akan lakukan pembinaan. Mereka kan punya pilihan mau tradisional atau modern. Jadi yang penting kita jaga jangan sampai ada yang dirugikan," kata Nadia kepada wartawan, dikutip dari Bangkapos.com, Rabu (5/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Siti Nadia mengatakan hatra harus diatur sesuai aturan yang berlaku.
Aturan tersebut adalah PP Nomor 103 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Permenkes Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer.
Pengobatan Tidak Dipungut Biaya

Baca juga: Fenomena Viral Ida Dayak, Dipuji Andika Perkasa hingga Hoaks Obati Pangeran Arab
Ida Dayak tidak memungut bayaran dalam melakukan pengobatannya, namun ia menjual minyak racikannya sendiri seharga Rp50.000 per botol.
Dia juga selalu terlihat mengenakan pakaian adat suku Dayak lengkap dengan aksesorisnya dalam melakukan praktik pengobatan.
Menggunakan Minyak Bintang Dayak
Ida Dayak selalu menggunakan Minyak Bintang Dayak dalam melakukan praktik pengobatannya.
Minyak Bintang Dayak merupakan jenis minyak yang telah lama mengakar di Kalimantan.
Minyak ini bagi suku Dayak biasanya dipakai untuk mengobati luka ketika saat perang suku.
Selain itu, Minyak Bintang Dayak juga diyakini bisa mengobati luka-luka berat diantaranya adalah patah tulang, tulang remuk, dan luka bacok.
Pejabat tertarik untuk Berobat
Pengobatan Ida Dayak tidak hanya diminati rakyat biasa, jenderal pun ikut berobat kepadanya.
Misalnya, Jend. TNI (Purn) Prof. Dr. A.M. Hendropriyono. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu memboyong Ida Dayak ke kediamannya.
Dia ingin mendapatkan pengobatan dari orang yang dijuluki wanita sakti tersebut lantaran lututnya yang sakit.
Setelah menjalani pengobatan dari Ida Dayak, Hendropriyono mengaku sembuh.
Mempunyai Seorang Anak Laki-laki

Baca juga: Anak Ida Dayak Komentari Pengobatan Ibunya: Tidak Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Ibu Juga Tahu
Sosok Ida Dayak yang dikenal mampu mengobati warga yang sedang mengalami masalah tulang tersebut ternyata memiliki seorang anak laki-laki.
Anak Ida Dayak tersebut bernama Herman Ida Andriyani.
Herman dikabarkan telah berkeluarga dan tinggal berdampingan dengan orang tuanya.
Dikutip dari TribunKaltim.co, Herman mengungkapkan ibunya sejak dulu sudah berkeliling Indonesia.
"Dari dulu, ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia, seperti Sumatera, Papua, Sulawesi, pokoknya macam-macam sudah dikunjungi," terang Herman.
Dia juga menjelaskan, ibunya jarang berada di rumah karena melakukan praktik pengobatan.
"Kalau dulu itu tidak ada pasien lokal yang datang ke sini karena mungkin belum banyak yang tahu.,"
"Cuma kalau sekarang semenjak viral banyak yang datang."
"Ibaratnya dulu hanya pulang istirahat dua minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai enam bulan di rumah," ujarnya.
Herman menambahkan ibunya sudah dua tahun lebih belum pulang ke Kabupaten Paser.
Kendati demikian, Herman berkomunikasi secara intens dengan ibunya melalui telepon seluler.
Selalu Didampingi Suami
Ida Dayak dalam melakukan pengobatan di berbagai wilayah Indonesia ternyata tidak sendirian.
Ida selalu didampingi oleh suaminya ketika bepergian ke berbagai daerah.
Hal itu juga diungkapkan oleh anak Ida Dayak, Herman.
"Biasanya cuman Bapak yang mendampingi, Ibu yang memasarkan obatnya sembari memberi pengobatan."
"Bapak membantu untuk membungkus obat dan kemudian diserahkan ke pembeli," terangnya.
Awalnya, Ida Dayak hanya menjual minyak urut yang merupakan warisan turun temurun dari keluarganya.
Ida baru mengambil langkah untuk mengobati pasien dalam kurung waktu 3 tahun belakangan ini.
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran tiga tahun baru bisa," tutup Herman.
Ida Dayak juga diketahui memiliki satu saudara di Kecamatan Pasir Belengkong namun tidak memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengobatan.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang, TribunnewsWiki.com/Bangkit N, Bangkapos.com/Teddy Malaka CC, TribunKaltim.co/Saifullah Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.