Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini, 22 Januari 2023: Potensi Cuaca Ekstrem di 32 Wilayah
Simak peringatan dini BMKG Minggu, 22 Januari 2023, terdapat 32 wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah info peringatan dini cuaca ekstrem BMKG untuk hari ini, 22 Januari 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah.
DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan, diprediksi akan terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sedangkan di 30 wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan lebat, yang juga disertai kilat dan angin kencang.
Informasi peringatan dini ini diperbaharui oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG pada Minggu (22/1/2023).
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Minggu, 22 Januari 2023: Laut Natuna Utara Capai 4 Meter
Wilayah yang berpotensi alami hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Kalimantan Selatan
Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Sabtu 21 Januari 2023, BMKG: Jabar, Jateng dan Jatim Hujan Lebat
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
Baca juga: Prakiraan Tinggi Gelombang BMKG di Wilayah Perairan Padat Aktivitas Pelayaran, Sabtu 21 Januari 2023
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Bara
- Papua
Baca juga: Cuaca Hari Ini - BMKG: Hujan Lebat Berpotensi di 32 Wilayah Sabtu, 21 Januari 2023
Pusat tekanan rendah terpantau berada di Teluk Carpentaria.
Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Laut Arafuru.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sekitar daerah konvergensi tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat, Samudera Hindia Barat daya Lampung, dan Samudera Pasifik Utara Papua barat.
Sirkulasi siklonik membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Kep. Riau hingga Bangka Belitung, Kalimantan tengah, Samudera Hindia Barat daya Lampung, dan dari Sulawesi Utara hingga Maluku.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga perairan barat Aceh, pesisir barat Lampung hingga Jawa Tengah, Pesisir barat Sulawesi Tenggara hingga Maluku dan di Perairan timur Nusa Tenggara Timur.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.