Bursa Capres
Adi Prayitno: PAN Masukan Nama Puan Dalam Daftar Bakal Capres untuk Jaga Hubungan Baik Dengan PDIP
Adi Prayitno menilai langkah PAN memasukan nama Puan Maharani sebagai upaya menjaga hubungan baik dengan PDIP.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Puan Maharani masuk dalam radar Partai Amanat Nasional (PAN) untuk diusung dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Nama Puan Maharani masuk dalam daftar bakal Capres 2024 PAN bersama delapan nama lainnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai langkah PAN memasukan nama Puan Maharani sebagai upaya menjaga hubungan baik dengan PDIP.
Namun demikian, dia menyebut PAN tetap memasukan Ganjar Pranowo agar menyeimbangkan realitas politik PDIP dan publik.
"PAN terlihat ingin mengawinkan keseimbangan politik antara realitas elite PDIP dan realitas publik. Satu sisi memasukkan Puan sebagai variabel menjaga hubungan baik dengan elitenya."
"Karena sampai saat ini sangat terlihat semua elite PDIP konsisten mendukung Puan maju pilpres. Satu sisi lainnya PAN memasukkan Ganjar sebagai realitas politik bahwa Ganjar elektabilitasnya kuat yang dominan di survei Pilpres," ujar Adi Prayitno kepada wartawan, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Respons PDIP Soal Nama Puan Maharani Masuk Radar Capres Rekomendasi PAN
Dijelaskan Adi, langkah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) ini juga demi untuk menghindari perang terbuka dengan PDIP.
Dia menyebut PAN tidak ingin senasib dengan NasDem yang hanya mencapreskan Ganjar Pranowo.
"PAN sepertinya tak mau seperti NasDem yang perang terbuka dengan PDIP lantaran usung Ganjar sebagai nominator capres, tanpa menyertakan nama Puan," katanya.
"Itu dianggap mendahului keputusan politik PDIP. Dengan masukkan nama Puan plus Ganjar, tentu PDIP tak merasa dilangkahi. Bahkan PDIP pasti berterima kasih ke PAN karena menjadi satu-satunya partai yang menominasikan Puan sebagai capres. Partai lain tak ada," kata Adi.
Baca juga: Puan Maharani Minta Kader Solid agar PDIP Bisa Hattrick Menang Pemilu
Kemudian, Adi melihat Zulhas juga sedang berupaya untuk membuka jalan bagi PDIP berkoalisi dengan PAN.
"Ini semacam landasan pacu bagi PAN yang siap terbuka berkoalisi dengan PDIP. PAN satu-satunya partai KIB yang aktif bangun komunikasi dengan PDIP. Ini menjadi penegas PAN siap berkoalisi dengan PDIP," ujarnya.
Lebih lanjut, Adi juga mengomentari pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang merupakan upaya mengkomunikasikan potensi kedua Parpol untuk membuat satu poros koalisi untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Kunjungi Lombok, Puan Maharani Bakal Terima Aspirasi Ribuan Kader PDI Perjuangan
"Tentu ini bagian komunikasi politik apakah di 2024 Nasdem bisa jalan bareng lagi dengan PDIP atau milih berbeda," ujar Adi.
"Ini semacam penegasan ulang apakah kedua partai bisa kerja sama atau tidak," lanjut Adi.
Menurut Adi, gesture politik yang ditunjukkan Paloh dan Puan dalam pertemuan di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022) merupakan komunikasi awal menuju koalisi.
Sebab, dia melihat ada potensi Nasdem tidak sepakat dengan PDIP dalam hal sosok calon presiden (Capres) yang akan diusung di Pilpres 2024.