Reshuffle Kabinet
Isu Reshuffle Mencuat, Mardani: Kalau di Sepak Bola MU Kalah Terus, Pelatih Diganti Bukan Pemain
Mardani Ali Sera mengatakan reshuffle memang jadi hak prerogratif Presiden Jokowi, dia mengibaratkan isu reshuffle ini layaknya sepak bola.
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Isu reshuffle atau perombakan kabinet menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berhembus, di mana, Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan akan masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, reshuffle memang menjadi hak prerogratif Presiden Joko Widodo.
Mardani pun mengibaratkan isu reshuffle ini layaknya sepak bola.
"Reshuffle, Pak Jokowi punya hak prerogratif. Walaupun menurut saya, kalau di sepakbola MU kalah terus, yang diganti bukan pemainnya ya, tapi pelatihnya," kata Mardani disela-sela Forum IPU di Nusa Dua Bali, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Isu Reshuffle Mencuat, Puan Maharani: Coba Tanya Sama yang Di Sana
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Jokowi Dipastikan Belum akan Lakukan Reshuffle Kabinet
Menurut Mardani, yang terpenting bagaimana pemerintah mewujudkan cita-cita dalam bernegara.
Sebab, banyak persoalan menyangkut hajat hidup rakyat belum teratasi.
"Oke pelatihnya harus mawas diri, jangan sibuk dengan Mandalika saja, sibuk dengan camping tapi urusan hajat hidup rakyat dan orang banyak tidak selesai, boleh tapi selesai dulu (permasalahannya)," ucap Mardani.
"Paling penting kan getting's done mission is complete. Apa complete-nya? Melindungi segenap bangsa, mewujudkan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta dalam perdamaian dunia," lanjutnya.
Baca juga: Didesak Serius Usut Dugaan Korupsi Formula E hingga Ada Aksi Teatrikal Tuyul Keliaran di KPK
Baca juga: Ketua DPRD DKI Sudah Diperiksa 2 Kali Soal Dugaan Korupsi Formula E, Gubernur Anies Kapan ?
Di sisi lain, Mardani melihat beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju ada yang berkinerja baik.
Namun, hal yang disorotnya adalah soal komunikasi antara kepala negara dengan para menterinya.
"Kalau buat saya perbaiki pola manajemen dan komunikasi Pak Jokowi dengan para menterinya. Jadi jangan politisasi, tapi Pak Jokowi itu sudah periode kedua, jangan sibuk lagi manggung, jangan sibuk lagi kampanye gitu, emang mau tiga periode gitu kan," pungkasnya.