Kelompok Bersenjata di Papua
APJII Kutuk Penyerangan Terhadap Pegawai Palapa Ring Timur di Papua
APJII mengutuk pelaku penyerangan terhadap pegawai Palapa Ring Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengutuk pelaku penyerangan terhadap pegawai Palapa Ring Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022) dini hari.
Ketua APJII Muhammad Arif menilai tindakan penyerangan tersebut sangat keterlaluan lantaran menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil.
Selain itu, serangan itu juga mengganggu proses pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah tersebut.
“APJII mengutuk pelaku kerusuhan yang mengorbankan rakyat sipil dan mengganggu infrastruktur telekomunikasi,” kata Arif melalui keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).
Menurut Arif, infrastruktur telekomunikasi bersifat netral dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: TNI Beberkan Kekejaman KST Terhadap Warga Sipil dan Aparat di Papua Sejak 2018 Hingga 2022
Sehingga, tidak semestinya menjadi sasaran kerusuhan dan kekerasan atas nama apa pun.
“Kepentingan publik harus dikedepankan. Keamanan pembangunan infrastruktur telekomunikasi adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai ada korban lagi,” kata Arif.
Arif pun menyatakan belasungkawa kepada para korban dan keluarganya.
Dirinya berharap keluarga korban mendapat keadilan dan perlindungan. Begitu juga kepada pekerja lain di wilayah pembangunan PTT Papua.
"Bagi APJII, mereka adalah pahlawan telekomunikasi karena telah berjuang untuk menghidupkan jaringan telekomunikasi yang memberi manfaat pada banyak masyarakat," ucap Arif.
"Mewakili seluruh penyelenggara jasa telekomunikasi Indonesia, APJII menyampaikan duka mendalam kepada kedelapan korban tersebut," tutur Arif.
Baca juga: TNI-Polri Gelar Rapat Rencana Evakuasi 8 Jenazah Karyawan PT PTT yang Dibunuh KST di Papua
APJII, kata Arif, mengimbau seluruh penyelenggara jasa internet untuk memasang banner belasungkawa di jaringan masing-masing sebagai penghormatan.
Sebelumnya diberitakan bahwa delapan karyawan PTT Papua tewas setelah diserang KKB pada Rabu, 2 Maret lalu. Delapan pekerja sipil itu diserang saat mereka tengah memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan, peristiwa itu diketahui dari seorang karyawan PTT bernama Ali yang melaporkan via telepon bahwa telah terjadi penyerangan.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, 8 orang korban yang meninggal dunia tersebut berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD.