Bursa Capres
Pengaruh Jokowi Pada Pilpres 2024 Dinilai Masih Sangat Besar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih berpengaruh pada Pemilu Presiden 2024.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih berpengaruh pada Pemilu Presiden 2024.
Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan meski Jokowi bukan ketua umum ataupun pimpinan Partai Politik, sikap dukungannya nanti akan berpengaruh besar pada Pilpres 2024.
"Secara politik sebagai presiden, Jokowi memiliki pengaruh cukup kuat di dalam konfigurasi dan konstetasi 2024," kata Karyono kepada Tribunnews.com, Jumat (29/10/2021).
Jokowi, kata Karyono merupakan Presiden yang menjabat dua periode.
Selain itu, pada saat Pemilu berlangsung, Jokowi masih menjabat sebagai Presiden.
Karenanya dalam konstelasi politik 2024 tidak bisa mengabaikan peran Jokowi.
"Saya menduga Presiden bisa menjadi king maker dalam pertarungan 2024. Jokowi bisa menjadi bandul politik, artinya dukungan pak Jokowi kepada siapa pun itu masih memiliki pengaruh," katanya.
Sikap Presiden pada Pemilu 2024 nanti sangatlah ditunggu-tunggu.
Baca juga: Muncul Duet Muhaimin-Amran di Pilpres 2024, Waketum PKB: Cocok, Keduanya Energik
Karyono mengatakan dukungan Presiden tersebut dapat dilakukan secara terang-terangan ataupun secara diam-diam.
Namun yang pasti Jokowi pasti akan bersikap pada Pilpres nanti.
"Saya yakin pasti akan bersikap. Kan Presiden sempat bilang pada pendukungnya, bahwa untuk Pilpres 2024 sabar menunggu," katanya.
Dukungan presiden kepada Capres dan Cawapres kata Karyono merupakan simbiosis mutualisme.
Jokowi berharap Presiden yang menggantikannya dapat melanjutkan sejumlah program yang telah digagas, seperti Ibu Kota Negara dan proyek strategis nasional lainnya.
Baca juga: Poltracking Indonesia: Ada 3 Panggung Strategis soal Gambaran Pilpres 2024, Ganjar Tertinggi
Sementara para calon, butuh dukungan Jokowi, karena memegang kekuasaan dan masih tingginya dukungan masyarakat kepada Jokowi.
"Karenanya nanti bisa saja, Presiden yang akan mendekati para Capres atau sebaliknya Capres yang akan mendekati pak Jokowi," katanya.