Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Senin 28 September 2020: 7 Wilayah Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang
BMKG merilis peringatan dini berpotensi terjadi hari ini, Senin (28/9/2020). Waspada ada 7 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Senin (28/9/2020).
BMKG melalui laman resmi bmkg.go.id, memprediksi terdapat 7 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota, Senin 28 September 2020: 7 Kota Akan Hujan di Pagi Hari
Baca: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Senin, 28 September: 10 Wilayah Potensi Hujan Lebat dan Angin

Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi terpantau memanjang di beberapa wilayah.
Konvergensi memanjang di wilayah Bengkulu, Sumatera Barat hingga Riau bagian Utara.
Selain itu konvergensi kecepatan angin juga memanjang dari Papua hingga Papua Barat bagian Utara.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Baca: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG 28 September 2020, Capai 6 M di Samudra Hindia Barat Bengkulu
Baca: Peringatan Dini BMKG Senin, 28 September 2020: Waspada Cuaca Ekstrem di 15 Wilayah

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Sumatera Barat
- Riau
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Aceh
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
Wilayah Berpotensi Gelombang Tinggi (2,50 - 4,0 m):

Perairan Sukabumi - Cianjur
Perairan Garut - Pangandaran
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Perairan Cilacap
Perairan Kebumen - Purworejo
Perairan Yogyakarta
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
Perairan barat Natuna
Perairan utara Natuna
Perairan selatan Natuna - Pulau Midai
Selat Sunda bagian selatan
Perairan selatan Banten
Samudera Hindia selatan Banten
Perairan selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Bali
Samudera Hindia selatan NTB
Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu
Perairan utara Siberut
Perairan barat Pagai
Perairan barat Sipora
Perairan barat Siberut
Samudera Hindia barat Mentawai
Perairan Bengkulu
Perairan timur Enggano
Samudera Hindia barat Bengkulu
Samudera Hindia barat Lampung

Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Selat Malaka
Perairan Riau
Perairan Kep. Mentawai
Perairan Bengkulu
Perairan selatan Banten
Laut Natuna Utara
Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna
Perairan Kalimantan Utara
Teluk Tomini
Perairan Sorong
Perairan Kaimana
Teluk Cendrawasih
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Prakiraan Cuaca
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Senin (28/9/2020) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)