Minggu, 5 Oktober 2025

Jokowi Sebut Penggunaan Masker Jadi Kunci Pengendalian Covid-19 di Indonesia

Presiden Joko Widodo menilai kunci untuk mengendalikan Covid-19 di Indonesia memakai masker.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kedua kiri) bersiap menghadiri acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kunci dari pengendalian Covid-19 di Indonesia adalah memakai masker.

Hal ini ia sampaikan di depan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat memantau uji klinis vaksin Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/8/2020).

Presiden juga memerintahkan agar jajaran TNI dan Polri turut serta menjaga kedisiplinan masyarakat untuk memakai masker.

"Saya harapkan Kodam, Polda dan jajarannya memback up terutama kedisiplinan terhadap protokol kesehatan."

presiden Jokowi pantau uji klinis vaksin
Presien Jokowi sebelum memantau langsung proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/8/2020).

Baca: Vaksin Corona akan Disuntikkan ke 1.620 Relawan, Ridwan Kamil: Tidak Ada Istilah Rakyat Dikorbankan

"Utamanya lagi penggunaan masker, urusan masker ini utama, disamping jaga jarak, cuci tangan, dan tidak berada dalam kerumunan," ujar Presiden, dikutip Tribunnews dari Siaran Langsung Kompas TV, Selasa (11/8/2020).

Menurut Presiden, penggunaan masker menjadi kunci dari pengendalian Covid-19.

Sebab, sebelumnya pemerintah memang memilih untuk tidak melakukan lockdown, namun ketat memakai masker.

"Pilih lockdown atau pakai masker, pilih PSBB atau pakai masker, kita pilih pakai masker," paparnya.

GENCAR RAZIA MASKER - Puluhan warga terjaring dalam razia masker yang digelar di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (7/8/2020).Kegiatan yang digelar dalam rangka penegakan Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif. Tapi sayangnya masih banyak warga yang melanggar aturan tersebut, padahal cara ini menjadi salah satu cara untuk melindungi mereka dari paparan Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
GENCAR RAZIA MASKER - Puluhan warga terjaring dalam razia masker yang digelar di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (7/8/2020).Kegiatan yang digelar dalam rangka penegakan Pergub 51 tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB pada masa transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif. Tapi sayangnya masih banyak warga yang melanggar aturan tersebut, padahal cara ini menjadi salah satu cara untuk melindungi mereka dari paparan Covid-19. (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Baca: Driver Ojol Ini Daftar jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Corona, Istri Sempat Khawatir Kini Malah Ikut

Jokowi menilai akan sangat berbahaya bila masyarakat tidak menggunakan masker.

Terlebih, adanya survey yang menunjukan di suatu daerah 70 persen warganya belum memakai masker.

"Survey yang kita lakukan di daerah yang tidak saya sebut namanya, 70 persen belum memakai masker."

"Ini celaka, dalam dua minggu ini dibantu TNI, Polri dan Satgas daerah urusan masker dikerjakan secara all out dan masif," tegasnya.

Menurutnya, bila masyarakat patuh memakai masker, maka urusan pengendalian Covid-19 yang lain bisa terselesaikan.

Presiden soroti pembukaan wilayah di daerah

Selain penggunaan masker, Presiden juga menyoroti soal pembukaan wilayah yang tidak dibuka secara langsung.

Ia menuturkan, perlu tahapan yang masif bagi kota dan kabupaten yang ingin membuka kembali wilayahnya.

Seperti pengendalian kondisi, memilih waktu yang tepat, dan sektor tertentu yang akan dibuka.

Jokowi menjelaskan, masyarakat harus memahami kondisi 'New Normal' dengan tepat agar tidak ada lonjakan kasus.

Petugas Satpol PP Kota Bandung melakukan sosialisasi penggunaan masker dan denda bagi yang tidak memakainya, di Pasar Elektronik Cikapundung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8/2020). Sosialisasi ini dilakukan sebelum menerapkan denda terhadap warga yang tidak memakai masker di area publik. Sanksi yang akan diberikan mulai dari sanksi ringan, sedang, hingga berat. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas Satpol PP Kota Bandung melakukan sosialisasi penggunaan masker dan denda bagi yang tidak memakainya, di Pasar Elektronik Cikapundung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8/2020). Sosialisasi ini dilakukan sebelum menerapkan denda terhadap warga yang tidak memakai masker di area publik. Sanksi yang akan diberikan mulai dari sanksi ringan, sedang, hingga berat. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Ada tahapan pra kondisi, dikondisikan dulu, kita memilih waktu kapan dibuka."

"Karena jangan sampai, kita masuk ke new normal dianggap tidak ada masalah."

"Ini yang harus diingatkan kepada masyarakat," jelasnya.

Diberitakan, Presien Jokowi tengah memantau langsung proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/8/2020).

Baca: Sesuai Instruksi Jokowi, BNPB Fokus dalam Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi Ini

Peninjauan uji klisis tersebut akan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad di Jalan Eyckman, kota Bandung.

Menurut pantauan dari Kompas TV, ada sekitar 30 sampai 40 relawan yang sudah mengikuti tes kesehatan dasar.

Di antaranya terdapat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga menjadi calon relawan uji klinis vaksin tersebut.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved