Banyak Kendala UTBK, Legislator PKS Minta Siapkan Opsi Bagi Peserta
Pelaksanaan UTBK di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Tanah Air menyebabkan beberapa penyesuaian
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI fraksi PKS Abdul Fikri Faqih meminta pihak-pihak terkait penyelenggara tes Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) untuk menyiapkan opsi lain bagi peserta, terkait problematika yang muncul.
"Ada kekhawatiran kerumunan massa di lokasi, belum dapat izin dari gugus tugas, hingga resiko tidak lolos sebelum ikut tes," kata Fikri kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Pelaksanaan UTBK di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Tanah Air menyebabkan beberapa penyesuaian sesuai protokol kesehatan.
Baca: UTBK-SBMPTN 2020 Dilaksanakan dengan Kondisi Normal Baru, Berikut Kebijakannya
Kondisi pandemi belum menunjukkan tanda-tanda membaik, bahkan di kota-kota besar tempat pelaksanaan UTBK masih masuk kategori merah.
Panitia, lanjut Fikri, perlu mengantisipasi kerumunan calon peserta ujian menjelang pelaksanaannya dan kemungkinan ditunda atau dibatalkan apabila gugus tugas Covid-19 setempat tidak mengeluarkan izin.
"Ada ribuan peserta dalam satu waktu yang terakumulasi di satu titik, karena hanya ada 74 lokasi PTN,” kata Fikri mengutip keterangan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam dalam rapat kerja Bersama Komisi X DPR.
Baca: Batas Waktu Cetak Kartu UTBK-SBMPTN 2020 sampai Pukul 13.00 WIB, 702.927 Peserta Telah Cetak Kartu
"Infonya, ada 24 lokasi belum mendapatkan izin gugus tugas Covid-19 daerah, apakah ada opsi pengunduran atau lainnya, harus diberikan penjelasan kepada peserta," imbuhnya.
Selain itu, peserta berisiko akan gagal duluan sebelum ikut tes, karena ada pengetatan protokol kesehatan.
"ila suhunya diatas 37 derajat bakal tidak boleh masuk ikut tes, padahal belum tentu dia tidak mampu untuk lolos, bagaimana opsinya untuk peserta yang ini? Harusnya tetap diberi kesempatan," ujarnya.
Fikri mengaku mendapatkan masukan dari beberapa perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah sebagai pelaksana UTBK.
Baca: Cetak Kartu UTBK 2020 Terakhir Hari Ini Pukul 13.00 WIB, Berikut Tata Caranya
Satu diantaranya adalah menggunakan portofolio. Portofolio merupakan salah satu parameter penilaian dalam saringan masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN), berupa bukti dokumen penghargaan atau prestasi akademik.
Usulan lain adalah memperbanyak titik pelaksanaan UTBK, misalnya di 514 kabupaten/kota.
"Sehingga jumlah peserta makin sedikit,” ujarnya.
Untuk itu, Fikri meminta kepada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) agar peserta UTBK yang gagal ikut tes karena hal-hal teknis di atas, dan bukan karena gagal setelah ujian, mendapatkan pengembalian biaya.
"Dikembalikan 100 persen atau difasilitasi ikut ujian seleksi mandiri di PTN secara gratis," katanya.
Menurut rilis yang dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hingga batas akhir pendaftaran, telah terdaftar 702.927 peserta UTBK-SMBPTN yang akan mengikuti pelaksanaan tes pada 5-12 juli mendatang di 74 lokasi PTN.