Jumat, 3 Oktober 2025

Kunjungi Pabrik Pembuat APD, Menperin Ungkap Peluang Ekspor Industri Pakaian Jadi Kembali Terbuka

Produksi tersebut tentunya turut membantu pemerintah dalam suplai kebutuhan perlindungan tenaga medis

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau pabrik garmen PT Daehan Global di Brebes, Jumat (29/5/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau pabrik garmen PT Daehan Global di Brebes, Jumat (29/5/2020).

Perusahaan garmen tersebut turut memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan para tenaga medis untuk memerangi Covid-19.

PT Daehan Global di Brebes memproduksi APD berupa coverall atau protective suite dengan kapasitas 12 juta pieces per-bulan dan surgical mask sebanyak 6 juta pieces per-bulan.

Produksi tersebut tentunya turut membantu pemerintah dalam suplai kebutuhan perlindungan tenaga medis.

"Saya mengapresiasi upaya perusahaan industri yang tetap berkomitmen untuk berproduksi dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan. Dengan tetap beroperasi, sektor industri bisa memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional, terlebih dalam kondisi yang kurang menguntungkan saat ini," tutur Agus, Jumat (29/5/2020).

Baca: Tenaga Medis di RSUD Kabupaten Merauke Terima Bantuan APD

Mulai dibukanya kembali aktifitas ekonomi di beberapa negara seperti Amerika Serikat membuat industri pakaian jadi bisa dipacu untuk melakuan produksi yang memberikan nilai tambah di dalam negeri.

"Kami baru saja mendapat laporan tentang dibukanya kembali pasar ekspor, walaupun kuantitasnya belum sepenuhnya pulih," terang Menperin.

Industri pakaian jadi sendiri merupakan satu di antara sektor manufaktur yang perlu didorong untuk tetap produktif dan berdaya saing.

Sebab, sektor unggulan tersebut masih menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan industri manufaktur, yang terlihat dari catatan nilai ekspor sebesar 8.30 miliar dolar AS pada tahun 2019.

PT Daehan Global merupakan perusahaan garmen yang beroperasi di empat lokasi, yaitu Sukabumi, Citeureup, Cibinong dan Brebes, memiliki kapasitas produksi 63.3 juta pieces dengan sekitar 14.000 orang pekerja.

Baca: Kemenparekraf Manfaatkan Limbah Garmen Didaur Ulang Jadi 100 Ribu Masker Kain

Perusahaan ini memiliki volume ekspor perusahaan mencapai 17.76 juta pieces yang bernilai 128.7 juta dolar AS, Daehan Global merupakan bagian dari rantai pasok produk garmen global.

Pabrik Daehan Global Brebes sendiri memproduksi pakaian jadi sebanyak 2.5 juta lusin per-tahun.

Dalam masa pandemi Covid-19, jumlah pegawai yang bekerja dibatasi hingga 50 persen, dari total 6.336 karyawan pabrik dan kantor menjadi 3.498 orang.

Pabrik juga melakukan kegiatan produksi hanya dalam satu shift.

Menperin menyampaikan kepada PT Daehan Global agar terus mempertahankan serta meningkatkan penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerjanya.

"Tujuannya agar kita semua semakin yakin bahwa industri bisa ikut berperan terhadap penanggulangan Covid-19," jelasnya.

Kementerian Perindustrian saat ini tengah menyusun pedoman lebih lanjut mengenai pelaksanaan aktivitas industri dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan, terutama setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah mulai dikurangi.

"Kami akan menyusun pedoman yang dirangkum dari surat-surat edaran Menteri Perindustrian yang sudah dikeluarkan selama pandemi serta berdasarkan keputusan terbaru dari Menteri Kesehatan yang kami lihat sangat komprehensif," kata Agus.

Dalam kunjungan tersebut, Menperin juga meninjau lokasi Kawasan Industri Brebes yang dikelola oleh perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero).

Baca: Kawasan Industri Brebes Diharapkan Bisa Gaet Investor AS, Jepang, dan Korea

Ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan terus mengawal investasi agar bisa masuk ke Indonesia, termasuk di sektor farmasi yang saat ini tengah dijajaki.

Hal ini sejalan dengan target kemandirian sektor kesehatan, baik industri farmasi maupun industri alat kesehatan.

"Masuknya investor akan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dan memberikan nilai tambah bagi industri, serta menyerap tenaga kerja yang juga mendukung pembangunan daerah," ungkap Menperin.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved